Ekonomi & Bisnis

Perdana Nilam Aceh Diekspor dengan Pesawat, Diterima Buyer Hanya dalam Dua Hari

×

Perdana Nilam Aceh Diekspor dengan Pesawat, Diterima Buyer Hanya dalam Dua Hari

Sebarkan artikel ini
Foto: Ist

Byklik | BANDA ACEH—Pertama kalinya nilam Aceh di bawah pengelolaan Atsiri Research Center-Nilam (ARC-Nilam) Universitas Syiah Kuala (USK) diekspor ke Prancis menggunakan angkutan udara, yaitu dengan maskapai Garuda Indonesia. Sebelum ini, ekspor selalu dilakukan dengan angkutan laut melalui Pelabuhan Belawan, Sumatera Utara.

Pelepasan ekspor secara simbolis dilakukan oleh Rektor Universitas Syiah Kuala (USK), Prof. Marwan, bersama Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, di gudang PT U Green Aromatics International di Blang Bintang, Aceh Besar, Minggu, 13 April 2025.

Marwan menyampaikan kegembiraannya atas lepas ekspor nilam ke Prancis melalui Garuda Indonesia. Menurutnya,  nilam dan Garuda sama-sama memiliki sejarah panjang di Aceh.

“Kolaborasi ini mengangkat kembali cerita perjuangan Garuda Indonesia dan nilam dalam lingkup berbeda (gerakan ekonomi rakyat) di era modern,” tutur Marwan.

Marwan menegaskan, capaian ini merupakan bagian dari tanggung jawab kampus USK untuk mengimplementasikan tugas tridarma perguruan tinggi di tengah-tengah masyarakat.

“USK akan terus terlibat dalam pemberdayaan petani, penyuling, hilirisasi, UMKM hingga transfer teknologi untuk peningkatan kualitas hulu-hilir industri nilam Aceh dan Indonesia,” jelasnya.

Ia berharap, ekspor nilam selanjutnya bisa dengan kapasitas lebih besar dan Garuda Indonesia bisa memberi harga khusus untuk eksportir lokal Aceh secara berkelanjutan.

Pelepasan tersebut juga disaksikan sejumlah pihak, seperti General Manager (GM) Garuda Indonesia, Nano Setiawan; Kadis Perhubungan Aceh, Teuku Faisal; Perwakilan Kanwil Bea Cukai, Safuadi; Kepala ARC-Nilam USK, Syaifullah Muhammad; dan Direktur PT U Green Aromatic International, Faisal Alfarisy.

Baca Juga  Saham FREN Delisting, Investor Kehilangan 63 Persen

Faisal Alfarisy dalam laporannya menyampaikan, ekspor nilam kali ini istimewa karena dilakukan melalui jalur udara dengan maskapai Garuda Indonesia.

“Ini sejarah baru transportasi ekspor nilam dari Aceh. Sudah 30 kali kami melakukan ekspor nilam ke Prancis, tapi baru kali ini dilakukan dengan pesawat terbang dengan total nilai Rp1,5 miliar,” sebut Faisal.

Ia menjelaskan, dengan menggunakan angkutan udara, maka buyer di Paris dapat menerima minyak nilam dalam waktu hanya 2-3 hari saja.

“Biasanya, melalui laut perlu waktu hingga dua bulan untuk bisa sampai ke pembeli internasional,” ungkapnya.

Ungkapan syukur dan bahagia juga disampaikan oleh GM Garuda Nano Setiawan. Menurut Nano, ini kali pertama Garuda Indonesia melakukan ekspor nilam ke Prancis.

Nano menerangkan, koordinasi yang sangat cepat dengan bantuan penuh, juga diperoleh dari pelayanan Kanwil Bea Cukai Aceh. Dokumen administrasi yang diperlukan dapat diselesaikan dalam waktu super singkat. Debut perdana ini memberikan banyak pelajaran bagaimana menangani barang dan administrasi dengan standar tinggi.

“Dalam waktu dekat kita akan kembali melakukan lepas ekspor nilam dengan persiapan yang lebih baik. Kita ingin upaya Garuda Indonesia bersama stakeholders terkait akan memberi dampak pada pergerakan ekonomi Aceh,” harap Nano.

Keberhasilan ini sangat ditentukan oleh kolaborasi bersama antara Garuda Indonesia, ARC USK, Kanwil Bea Cukai Aceh, Pemko Banda Aceh/Aceh Besar serta dengan PT U Green.

Sementara itu, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’adudin Djamal, dalam sambutannya menyampaikan dukungan penuh bagi industri hulu hilir nilam Aceh.

Baca Juga  USK Kukuhkan Lima Profesor Baru

“Banda Aceh Kota Parfum Indonesia masuk dalam program unggulan 100 hari Illiza-Afdhal. Kita punya nilam, bungong jeumpa, seulanga, dan lain-lain yang sangat berpotensi menjadi bahan baku parfum yang unik dan berkualitas tinggi,” kata Illiza.

Menurutnya, nilam Aceh memiliki keunggulan sebagai nilam yang terbaik di dunia dan banyak digunakan sebagai bahan baku parfum di banyak negara. Karena itu, dalam waktu dekat Banda Aceh akan menggagas gerakan Banda Aceh Kota Parfum Indonesia.

“Dalam waktu dekat kita juga akan inisiasi kolaborasi dengan Kalimantan Timur untuk mengombinasikan nilam dengan atsiri Kalimantan dan diformulasi menjadi parfum premium kelas internasional,” pungkas Illiza.

Banda Aceh juga akan berkolaborasi dengan ARC USK untuk technology transfer, juga dengan kabupaten tetangga seperti Aceh Besar, Aceh Jaya, Aceh Barat, Sabang, dan lain-lain yang bisa menjadi penyuplai bahan baku dan dihilirkan di Banda Aceh.

Setelah lepas ekspor secara simbolik, lima drum nilam yang telah dikemas dengan kerangka kayu dinaikkan ke lambung pesawat dan terbang ke Jakarta. Kemudian,dari Jakarta berangkat sekitar pukul 22.00 WIB ke Paris melalui Amsterdam, Belanda. Diperkirakan sampai Paris sekitar satu hari kemudian.

Pelepasan ekspor nilam melalui Garuda Indonesia ini juga dihadiri oleh petani dan penyuling nilam dari Kabupaten Aceh Besar, Tamiang, ILO Indonesia, PT Global Mandiri USK, sejumlah pelaku nilam, dan media massa.[]

Example 120x600