Byklik.com | Banda Aceh – Pemerintah Kota (Pemko) Banda Aceh resmi meluncurkan gerakan menanam secara masif sebagai upaya strategis menekan inflasi dan menjaga stabilitas harga pangan. Program ini dituangkan dalam Surat Edaran Wali Kota Banda Aceh Nomor: 520/0901/SE/2025.
Sebagai tindak lanjut, Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal bersama Dinas Pangan, Pertanian, Kelautan, dan Perikanan (DP2KP) menyerahkan 8.100 bibit cabai kepada petani dan kelompok wanita tani (KWT) di Gampong Lambhuk, Kecamatan Ulee Kareng, Kamis, 18 September 2025. Bantuan bibit tersebut merupakan bagian dari Program Pekarangan Pangan Bergizi (P2B) Kementerian Pertanian RI.
Gerakan menanam ini digelar serentak di seluruh gampong di Banda Aceh dan dihadiri Sekretaris Kota Jalaluddin, Asisten Pemerintahan, Keistimewaan, dan Kesejahteraan Rakyat Bachtiar, Kepala DP2KP M. Nurdin, serta perangkat OPD dan unsur muspika setempat.
Dalam sambutannya, Illiza mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut berpartisipasi.
“Kami mendorong ASN, pelajar, hingga warga di setiap gampong untuk menciptakan kemandirian pangan rumah tangga dan meningkatkan pasokan komoditas strategis di tingkat lokal,” kata Illiza.
Ia menegaskan gerakan ini bertujuan menjaga stabilitas harga, memperkuat ketahanan pangan, dan mengurangi kemiskinan.
“Dengan memanfaatkan lahan terbatas melalui konsep urban farming seperti hidroponik, vertikultur, aquaponik, dan polybag, kita bisa mengurangi ketergantungan pada pasokan luar daerah sekaligus menambah pendapatan keluarga,” ujarnya.
Kepala DP2KP M. Nurdin menambahkan, bibit yang dibagikan mencakup cabai, tomat, kacang panjang, dan kangkung yang akan didistribusikan kepada 18 kelompok tani di empat gampong. “Diversifikasi pangan ini diharapkan memperkuat gizi masyarakat sekaligus meningkatkan ketahanan pangan di Banda Aceh,” pungkasnya.