ByKlik.com | Banda Aceh — Tim Ekspedisi Gunung Leuser Hari Bhayangkara berhasil mencapai titik tertinggi Gunung Leuser dengan ketinggian sekitar 3.404 mdpl pada koordinat 47 N 297152 UTM 415412 pada Minggu (22/6/2025). Di puncak tertinggi Provinsi Aceh ini, tim melaksanakan upacara pembentangan bendera merah putih sebagai simbol kecintaan Polri terhadap alam dan semangat kebangsaan dalam rangka Hari Bhayangkara ke-79.
Kapolda Aceh Irjen Pol. Achmad Kartiko, melalui Kabid Humas Kombes Joko Krisdiyanto, menjelaskan bahwa ekspedisi ini merupakan upaya Polda Aceh dalam menjaga kelestarian alam, melestarikan Leuser sebagai warisan dunia, dan menanamkan nilai-nilai kebangsaan.
“Hari ini, tim juga membentangkan bendera merah putih di puncak tertinggi di Provinsi Aceh,” ungkap Joko dalam keterangannya, Minggu (22/6).
Joko menambahkan bahwa seluruh personel ekspedisi dijadwalkan tiba kembali di Mako Kompi 4 C Satbrimob Polda Aceh pada Senin (30/6) mendatang dalam keadaan lengkap dan sehat. Akhir ekspedisi akan ditutup dengan syukuran internal, pemutaran dokumentasi ekspedisi, serta pembagian piagam penghargaan bagi peserta yang menunjukkan dedikasi tinggi.
Lulusan Akabri 1994 tersebut menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung terlaksananya ekspedisi Gunung Leuser. Kegiatan ini direncanakan menjadi agenda rutin tahunan Polda Aceh dalam setiap peringatan Hari Bhayangkara.
“Terima kasih atas dukungan semua pihak, sehingga tim ekspedisi Gunung Leuser sudah mencapai titik puncak tertinggi serta berhasil membentangkan bendera merah putih sebesar 7,9 meter, yang merupakan usia Korps Bhayangkara. Mari doakan mereka kembali dalam keadaan lengkap dan sehat semuanya,” ucapnya.
Joko juga menegaskan bahwa Gunung Leuser bukan hanya puncak tertinggi di Aceh, tetapi juga salah satu kawasan konservasi paling penting di dunia. Kawasan Ekosistem Leuser (KEL) telah diakui UNESCO sebagai warisan dunia karena keunikan dan kekayaan biodiversitasnya yang luar biasa.
“Leuser adalah benteng terakhir bagi spesies endemik seperti orangutan Sumatera, badak Sumatera, gajah, dan harimau. Ia adalah paru-paru Nusantara, penopang kehidupan jutaan manusia, serta simbol keseimbangan ekologis yang wajib kita jaga bersama,” ujarnya.
Ekspedisi ini tidak hanya sekadar penjelajahan alam, tetapi juga menjadi simbol komitmen kolektif dalam menjaga warisan dunia demi masa depan yang berkelanjutan. Lebih jauh, Joko menyampaikan bahwa ekspedisi ini juga bertujuan meneguhkan semangat kebangsaan. Pengibaran Sang Saka Merah Putih di puncak Leuser menjadi simbol kuat bahwa semangat cinta tanah air dan jiwa nasionalisme tetap berkobar di dada setiap anggota Polri dan masyarakat.
“Di ketinggian Leuser, kita bentangkan bendera merah putih sebagai bukti bahwa kita hadir, menjaga tanah air dari segala penjuru—dari laut hingga puncak tertinggi. Dalam momen Hari Bhayangkara ke-79 ini, mari kita hidupkan kembali semangat Polisi Cinta Alam. Menjaga lingkungan adalah bagian dari menjaga keamanan bangsa. Penegak hukum tidak hanya bertugas menjaga ketertiban, tetapi juga menegakkan kedaulatan ekologis demi keselamatan bersama,” tegasnya.
Ekspedisi ini melibatkan personel Polda Aceh, komunitas pecinta alam, Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) dari berbagai perguruan tinggi, tokoh masyarakat, serta pemandu profesional dari kawasan Leuser. Kolaborasi antara Polri dan masyarakat dianggap sebagai kunci dalam membangun kesadaran kolektif untuk menjaga lingkungan. []