Ekonomi & Bisnis

Setelah 12 Tahun, Pabrik Karet di Aceh Barat Akhirnya Beroperasi Penuh

Avatar
×

Setelah 12 Tahun, Pabrik Karet di Aceh Barat Akhirnya Beroperasi Penuh

Sebarkan artikel ini
Gubernur Aceh Muzakir Manaf
Gubernur Aceh Muzakir Manaf, saat meresmikan Pabrik Karet Remah PT. Potensi Bumi Sakti, di Gampong Glee Siblah, Kecamatan Woyla, Aceh Barat, Selasa (8/7/2025). đź“·: Dok. Humas Aceh

ByKlik.com | Meulaboh — Gubernur Aceh, Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, meresmikan operasional pabrik karet remah milik PT Potensi Bumi Sakti (PBS) di Gampong Glee Siblah, Kecamatan Woyla, Aceh Barat, pada Selasa (8/7/2025). Peresmian ini dilakukan secara simbolis bersama Direktur Utama Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo.

Pabrik karet PT PBS ini berdiri di atas lahan seluas 25 hektare. Pembangunannya dimulai sejak peletakan batu pertama pada 8 Oktober 2013 silam oleh Mualem, saat ia masih menjabat sebagai Wakil Gubernur Aceh. Setelah prosesi peresmian, Mualem bersama Hashim dan rombongan meninjau langsung area pabrik.

Dalam sambutannya, Mualem menegaskan bahwa kehadiran pabrik ini adalah bukti nyata bahwa Aceh telah aman dan kondusif untuk investasi, sekaligus menjadi langkah konkret dalam menekan angka pengangguran di daerah.

“Kehadiran PT PBS ini akan mengurangi angka pengangguran di Aceh. Ini bukti bahwa Aceh aman dan damai sehingga orang luar masuk ke Aceh membawa modal,” ujar Mualem.

Mualem juga menyampaikan apresiasinya kepada Hashim atas investasinya di Aceh, menyatakan bahwa pembangunan pabrik ini sejalan dengan program pemerintah dalam menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya. Ia menekankan bahwa ini adalah momen yang tepat untuk memberikan pekerjaan kepada pemuda-pemuda Aceh.

Baca Juga  Gubernur Mualem Gercep, Tiba di Banda Aceh Langsung Ngantor di Meuligoe Hingga Larut Malam

Lebih lanjut, Mualem mengungkapkan bahwa pembangunan pabrik karet ini merupakan bagian dari gelombang investasi industri yang terus berkembang di Aceh.

Selain pabrik ini, beberapa proyek industri lain juga sedang dalam perencanaan, termasuk pabrik rokok di Aceh Utara yang kini sedang dibangun. Mualem juga telah mengusulkan pembangunan pabrik baterai di Aceh Besar dan pabrik pengolahan baja di Aceh Selatan.

Mualem tidak lupa berpesan kepada masyarakat sekitar untuk bersama-sama menjaga keamanan dan stabilitas. “Pesan kepada masyarakat Meulaboh agar sama-sama menjaga pabrik ini. Supaya orang luar datang ke sini, yang pertama harus kita jaga keamanan. Kalau tidak, orang tidak akan datang ke tempat kita. Saya perlu tekankan di sini mari sama-sama kita jaga keamanan,” katanya.

Sementara itu, Hashim Djojohadikusumo, menyatakan kebanggaannya karena pabrik yang dirintis selama hampir 12 tahun ini akhirnya dapat beroperasi penuh. Ia menjelaskan bahwa pabrik ini menggunakan mesin berkapasitas tinggi yang mampu menghasilkan 2.500 ton karet kering setiap bulan.

Baca Juga  Makam Pahlawan Nasional Teuku Umar Selesai Direnovasi, Diresmikan Pangdam IM

Hashim menambahkan, kapasitas mesin akan terus dikembangkan sesuai ketersediaan bahan baku. “Mesin terpasang untuk mengolah 10 ton karet basah setiap jam, atau 5 ton karet kering setiap jam. Target pengolahan pabrik ini adalah 100 ton karet kering setiap hari,” jelas Hashim.

Bupati Aceh Barat, Tarmizi, turut menyampaikan harapannya agar hasil olahan karet dari pabrik ini suatu saat dapat diekspor langsung dari pelabuhan Aceh Barat, meskipun ia mengakui bahwa keterbatasan infrastruktur pelabuhan masih menjadi tantangan.

Acara peresmian tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, Paduka Yang Mulia Wali Nanggroe Aceh Teungku Malik Mahmud Al-Haythar, Ketua DPRA Zulfadhli, Pangdam Iskandar Muda Mayjen TNI Niko Fahrizal, Kapolda Aceh Irjen Pol Achmad Kartiko, Kajati Aceh Yudi Triadi, Kabinda Aceh, serta pejabat dan tokoh masyarakat lainnya. []

Example 120x600