ByKlik.com | Meulaboh — Sebuah babak baru dalam upaya pengentasan pengangguran dan kemiskinan di Aceh Barat dimulai hari ini dengan diresmikannya pabrik karet remah PT Potensi Bumi Sakti yang berlokasi di Desa Gle Siblah, Kecamatan Woyla, Kabupaten Aceh Barat, Selasa (8/7/2025).
Peresmian ini dihadiri oleh pemilik perusahaan Arsari Group, Hashim Djojohadikusumo, bersama Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem), Wali Nanggroe Aceh Malik Mahmud Al Haytar, dan Bupati Aceh Barat Tarmizi.
Pabrik ini diharapkan menjadi angin segar bagi masyarakat Aceh Barat yang selama ini menghadapi tantangan serius dalam hal ketenagakerjaan.
Bupati Aceh Barat, Tarmizi, mengungkapkan data yang mencemaskan, yaitu sekitar 50.300 pengangguran terbuka dengan tingkat kemiskinan mencapai 17,6 persen di wilayahnya.
“Bapak Hashim datang di saat yang sangat tepat, membantu membuka lapangan kerja di Aceh Barat. Saat rekrutmen tahap awal saja, dari 120 orang tenaga kerja yang dibutuhkan, pendaftar mencapai 4.200 orang. Ini membuktikan betapa mendesaknya kebutuhan lapangan kerja di sini,” ujar Tarmizi, menekankan antusiasme masyarakat terhadap peluang kerja yang ditawarkan.
Bupati Tarmizi juga menyoroti pentingnya inisiatif seperti ini di tengah berkurangnya Dana Otonomi Khusus (Otsus) dan terbatasnya sumber pendapatan daerah.
“Kami tidak ingin mengecewakan Bapak Presiden. Kami wajib mencari solusi agar rakyat sejahtera. Kehadiran PT Potensi Bumi Sakti menjadi bukti menciptakan lapangan kerja dan mendongkrak ekonomi daerah,” tambahnya.
Ke depan, Tarmizi berharap hasil olahan karet SIR 20 dari pabrik ini dapat diekspor langsung melalui pelabuhan di Aceh Barat.
“Kami sedang menyiapkan studi kelayakan pelabuhan, Insya Allah ke depan Aceh Barat punya pelabuhan sendiri. Mohon dukungan penuh dari Bapak Hashim dan seluruh pihak,” pintanya, menunjukkan visi untuk meningkatkan konektivitas ekonomi daerah.
Sementara itu, Gubernur Aceh Muzakir Manaf menegaskan bahwa Aceh kini dalam kondisi yang aman dan damai, menjadikannya destinasi yang sangat layak untuk investasi. Ia juga meminta dukungan media untuk menyebarluaskan kabar baik ini ke seluruh Indonesia.
“Kondisi Aceh aman dan damai, dan tentu saja aman untuk investasi. Pengangguran di Aceh masih tinggi, pabrik ini akan sangat membantu menyerap tenaga kerja. Kami optimis akan hadir lebih banyak industri di Aceh, seperti pabrik rokok di Aceh Utara, pabrik beras di Aceh Utara, dan pabrik lainnya di Aceh Selatan,” jelas Mualem.
Mualem juga mengajak seluruh masyarakat dan Forkopimda untuk menjaga daerah tetap kondusif. “Modal utama kita adalah situasi yang aman agar investor tidak ragu masuk ke Aceh,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa setiap tahun ribuan sarjana muda Aceh kesulitan mencari pekerjaan di daerahnya, memaksa banyak di antara mereka mengadu nasib ke Malaysia.
Secara khusus, Mualem juga meminta dukungan penuh untuk rencana pembukaan jalur penyeberangan kapal roro dari Aceh ke Penang, Malaysia, sebagai upaya memperluas akses ekonomi bagi rakyat Aceh. []