Byklik.com | Lhokseumawe – Belasan peserta peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Kota Lhokseumawe yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa untuk Rakyat (SMUR) ditahan oleh aparat Polres Lhokseumawe, Kamis, 1 Mei 2025.
Mereka ditahan diduga membawa alat berbahaya saat menuju lokasi aksi yang akan digelar di Taman Riyadhah, Kota Lhokseumawe.
Koordinator aksi, Jumar, didampingi Ketua KPW SMUR Lhokseumawe, Rizal Bahari, mengatakan, ada sekitar 15 orang rekan mereka yang dicegat di depan Mapolres Lhokseumawe yang diduga membawa alat peraga yang berbahaya.
Namun, ia menegaskan bahwa alat peraga yang dibawa seperti kayu, spanduk, dan bendera hanyalah alat peraga yang akan digunakan dalam pertunjukan teatrikal yang direncanakan saat aksi berlangsung.
“Itu semua hanya alat peraga untuk kebutuhan teatrikal, bukan senjata atau alat berbahaya,” tegasnya.
Ia menambahkan bahwa tidak semua yang ditahan adalah mahasiswa, melainkan ada buruh lepas.
Kapolres Lhokseumawe, AKBP. Dr. Ahzan yang dikonfirmasi terkait penahanan peserta aksi membenarkan bahwa ada sejumlah perserta aksi yang ditahan pihaknya saat menuju lokasi aksi di Taman Riyadhah.
“Kita mendapat informasi bahwa ada sebagian peserta aksi May Day yang menuju lokasi aksi di Taman Riyadhah membawa panah dan busur. Oleh karenanya mereka kita cegat di depan Mapolres untuk memastikannya,” sebut AKBP Dr. Ahzan.
Setelah ditelusuri dan diperiksa, ternyata alat peraga itu memang menyerupai busur dan panah yang terbuat dari kayu. Dan dari keterangan mahasiswa asal Papua yang sempat ditahan menyebutkan bahwa itu menunjukkan ciri khas kalau mereka dari Papua. Hanya sebatas itu, terangnya.
“Terhadap mereka yang kita tahan, tadi saya sudah sampaikan kepada Ketua KWP SMUR Lhokseumawe, Rizal Bahari alias Legos, usai aksi silahkan jemput mereka di Mapolres,” ungkap AKBP Dr. Ahzan.