Byklik.com | Banda Aceh – Sejumlah pelaku UMKM di Banda Aceh dan Aceh Besar ada yang sudah menghentikan sementara operasional usaha mereka akibat kelangkaan gas elpiji.
“Pabrik roti kami sudah seminggu tidak beroperasi karena tidak ada gas. Sebanyak 15 orang pekerja kami menganggur saat ini,” kata Suhendry, pemilik UMKM yang memproduksi roti merk Sukaroti kepada Byklik.com, Jumat, 5 Desember 2025.
Suhendry sudah menghubungi berbagai pangkalan gas yang selama ini menjadi langganannya, tapi hingga hari ini masih nihil. Tanpa gas, pihaknya sama sekali tidak bisa beroperasi.
“Ini kami mau order genset agar operasional pabrik tetap berjalan, tapi harganya juga sangat mahal dalam kondisi seperti ini,” katanya.
Persoalan lain yang dihadapinya adalah listrik yang tak kunjung normal. Di lokasi pabriknya di kawasan Simpang Cot Keueung Darussalam, listrik bisa padam hingga berhari-hari. Meskipun ada gas, kalau tanpa listrik, operasional pabrik tetap tidak bisa dilakukan.
Keresahan yang sama juga dialami oleh Nurzahida, pemilik UMKM Getlatela yang memproduksi donat di Kota Banda Aceh. Jika gas langka, maka operasional usahanya juga terpaksa tutup sementara.
Harga bahan baku donat, terutama telur dan labu juga melonjak drastis dan memengaruhi aktivitas produksi.
“Kemarin saya beli telur Rp85 ribu per papan, biasanya hanya Rp50/54 ribu. Belum lagi labu tanah, yang biasanya cuma Rp15 ribu per buah, sekarang bisa mencapai Rp30-35 ribu,” kata Nurzahida, Jumat, 5 Desember 2025.
Di pangkalan-pangkalan gas kata Nurzahidah, pembeli ada yang sudah mengantre untuk mendapatkan gas sejak subuh. Antrean panjang mengular.
Selain UMKM, warung makan juga banyak yang sudah tidak beroperasi karena ketiadaan gas. RM Bang Nasir yang berada di Jalan Panglima Nyak Makam Banda Aceh saat didatangi byklik pada Kamis siang juga mengatakan hal yang sama.
“Tidak ada gas,” ucap salah satu karyawan.
