ByKlik.com | Banda Aceh — Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) kembali menyelenggarakan perhelatan akbar, Aceh Festival 2025, yang berlangsung pada 22–23 November di Taman Sulthanah Safiatuddin, Banda Aceh. Festival ini bertujuan utama untuk memperkenalkan kekayaan kuliner khas Aceh dan memajukan sektor ekonomi kreatif (ekraf) lokal.
Mengusung tema “The Spirit of Cultural Collaboration”, festival tahun ini secara khusus menonjolkan kolaborasi seni dan penguatan ekraf sebagai fokus utama acara.
Aceh Festival 2025 menampilkan lebih dari 30 tenant (gerai), yang terdiri dari 28 gerai kuliner yang menyajikan kekayaan gastronomi Aceh, serta 2 gerai komunitas yang memamerkan produk dan aktivitas budaya kreatif.
Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Disbudpar Aceh, Akmal Fajar, menjelaskan bahwa festival ini merupakan platform strategis bagi pelaku usaha kuliner dan seniman lokal. “Festival ini bukan hanya tentang seni dan budaya, tetapi juga tentang memperkuat sektor ekonomi kreatif Aceh,” ujarnya di Banda Aceh, Jumat (21/11).
Akmal menambahkan bahwa Aceh memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi kreatif, dan acara ini menjadi momentum penting untuk meningkatkan visibilitas serta nilai tambah produk kreatif yang ada di Aceh.
Untuk menciptakan alur kunjungan yang nyaman dan mendorong aktivitas ekonomi yang merata, festival ini dirancang dalam empat zona besar:
- Khanduri Raya: Tempat untuk menikmati berbagai pertunjukan seni dan budaya Aceh.
- Creative & Cultural Market: Tempat transaksi bagi pelaku ekonomi kreatif, mulai dari seni, kerajinan, hingga produk budaya.
- Culinary Collaboration: Zona kuliner yang menghadirkan berbagai hidangan khas Aceh, termasuk makanan tradisional dan kontemporer.
- Social & Youth Zone: Zona yang mengedepankan kolaborasi kreatif bagi anak muda dan masyarakat, menciptakan ruang untuk interaksi sosial.
Ajang Bertemunya Kreator dan UMKM
Selain menghadirkan pelaku usaha kuliner, puluhan seniman Aceh dari berbagai bidang seni juga turut meramaikan acara ini, termasuk musisi lokal, talent budaya, dan sanggar tradisi. Beberapa grup seni yang dijadwalkan tampil antara lain Orang Hutan Squad dan Gita Handayani, yang akan memperkenalkan budaya dan kreativitas Aceh ke jejaring seni nasional.
Menurut Akmal, festival ini adalah ruang temu bagi kreator, pelaku UMKM, dan masyarakat umum. “Aceh memiliki potensi besar dalam sektor ekonomi kreatif, dan kegiatan seperti Aceh Festival 2025 menjadi momentum penting untuk menaikkan visibilitas produk kreatif Aceh ke pasar yang lebih luas,” katanya.
Penyelenggaraan Aceh Festival 2025 juga mengedepankan aspek keberlanjutan. Akmal menekankan pentingnya partisipasi semua pihak dalam menjaga kebersihan selama festival.
“Kami mengajak seluruh pengunjung dan peserta untuk membuang sampah pada tempatnya. Lingkungan yang bersih adalah bagian dari identitas pariwisata yang ingin kami bangun,” tambahnya.
Aceh Festival 2025 diharapkan menjadi langkah strategis Pemerintah Aceh dalam memperkenalkan Aceh sebagai destinasi budaya unggulan. “Kami mengundang wisatawan dari seluruh Indonesia untuk datang ke Aceh Festival 2025. Nikmati sajian seni, kuliner, budaya, dan kreativitas Aceh yang tumbuh dari kolaborasi masyarakat,” ajak Akmal Fajar. []












