Byklik.com | Jakarta – Kementerian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) kembali membuka Lorong Sejarah untuk umum di kantor pusat Kemhan, Jakarta, Sabtu, 18 Oltober 2025. Pembukaan ini dipimpin oleh Kepala Biro Informasi dan Hubungan Masyarakat (Karo Infohan) Setjen Kemhan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang.
Sejak pagi, suasana kantor Kemhan tampak ramai oleh pengunjung dari berbagai kalangan — mulai dari pelajar, mahasiswa, hingga masyarakat umum. Mereka antusias menelusuri setiap sudut Lorong Sejarah yang menyimpan kisah panjang perjuangan bangsa dan perkembangan pertahanan nasional.
Para pengunjung mendapat pendampingan langsung dari personel TNI dan pegawai Kemhan yang memberikan penjelasan mengenai nilai-nilai sejarah dan semangat bela negara. Kegiatan diawali dengan peninjauan Patung Ir. Soekarno Menunggang Kuda, yang sebelumnya diresmikan bertepatan dengan peringatan 100 tahun kelahiran Proklamator dan Presiden Pertama Republik Indonesia.
Rangkaian kunjungan dilanjutkan menuju Tugu Api Semangat Indonesia Merdeka Tidak Pernah Padam dan Gedung Jenderal Sudirman, yang menjadi pusat kegiatan pimpinan Kemhan. Puncaknya, para pengunjung diajak menelusuri Lorong Sejarah, yang menampilkan dokumentasi perjuangan bangsa serta evolusi sistem pertahanan dari masa ke masa.
Sebagai penutup, peserta diajak berkeliling menggunakan kendaraan taktis Maung buatan PT Pindad (Persero). Aktivitas ini memberikan pengalaman langsung mengenai kemampuan dan kemajuan industri pertahanan dalam negeri.
Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang menjelaskan, pembukaan kembali Lorong Sejarah ini merupakan bentuk komitmen Kemhan dalam memperkuat edukasi pertahanan nasional bagi masyarakat.
“Kami ingin masyarakat, terutama generasi muda, lebih mengenal sejarah perjuangan bangsa dan memahami pentingnya semangat bela negara,” ujarnya.
Melalui kegiatan ini, Kemhan berharap Lorong Sejarah dapat menjadi sarana edukatif yang menumbuhkan rasa cinta Tanah Air, memperkuat wawasan kebangsaan, serta menginspirasi generasi muda untuk melanjutkan semangat perjuangan para pendahulu.
