ByKlik.com | Banda Aceh — Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Republik Indonesia, Prof. Abdul Mu’ti, bersama Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah, secara resmi melakukan peletakan batu pertama pembangunan SMK Muhammadiyah Banda Aceh, pada Jumat (27/6/2026).
Turut hadir dalam acara tersebut Ketua Tim Penggerak PKK Aceh Marlina Muzakir, Ketua Staf Ahli PKK Mukarramah, serta Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Aceh Fadhlullah menyampaikan dukungan penuh pemerintah Aceh terhadap pengembangan pendidikan kejuruan yang dikelola oleh Muhammadiyah di Aceh.
Lebih lanjut, Fadhlullah mengungkapkan bahwa Aceh telah memiliki SMK Penerbangan dan meminta dukungan Menteri Pendidikan untuk pengembangan lebih lanjut. Ia optimis bahwa Aceh memiliki potensi besar untuk mendirikan sekolah pilot karena telah memiliki fasilitas pendukung yang memadai, termasuk pesawat.
“Kami punya sekolah dan juga punya pesawat. Ada beberapa administrasi yang harus dilengkapi, kami akan berhubungan khusus dengan dirjen agar dibantu. Mohon dukungan Pak Menteri agar sekolah pilot di Sumatera bisa ditempatkan di Aceh,” ujar Wagub.
Selain itu, Fadhlullah juga menyoroti pentingnya pembentukan sekolah berbakat keolahragaan guna meningkatkan prestasi Aceh di tingkat nasional.
“Saat PON terakhir, Aceh berada di posisi ke-6. Kita butuh sekolah kebakatan olahraga agar prestasi itu bisa lebih baik lagi. Ini menjadi dua kado yang kami harapkan bisa diwujudkan Bapak Menteri,” tambahnya, sembari menegaskan bahwa Aceh memiliki fasilitas olahraga bertaraf internasional.
Sementara itu, Mendikdasmen, Prof. Abdul Mu’ti, dalam sambutannya menekankan bahwa peletakan batu pertama ini bukan hanya simbol pembangunan fisik, melainkan juga semangat untuk membangun masyarakat dan peradaban melalui pendidikan.
“Pembangunan sekolah ini harus memiliki kelanjutan. Gedung harus selesai dibangun, dan yang lebih penting, pembangunan ini harus menjadi bagian dari semangat kebersamaan masyarakat Aceh,” kata Menteri.
Ia juga mengingatkan kembali semangat gotong royong yang pernah ditunjukkan rakyat Aceh dalam sejarah, yakni saat membantu pembelian pesawat pertama RI, dan berharap semangat tersebut dapat kembali hadir dalam membangun sektor pendidikan.
Prof. Mu’ti lebih lanjut menegaskan bahwa Presiden Prabowo telah menetapkan rehabilitasi sarana dan prasarana pendidikan sebagai prioritas nasional.
“Tahun ini, pemerintah menargetkan rehab 10 ribu lebih sekolah di seluruh Indonesia. Komitmen Presiden adalah tidak boleh ada lagi sekolah yang roboh atau tidak layak. Kita ingin Indonesia bermartabat dimulai dari pendidikan yang bermutu dan fasilitas yang memadai,” tegasnya.
Menteri berharap, semangat pembangunan ini dapat menjadi bagian dari gerakan kolektif menuju Indonesia maju, dengan Aceh sebagai bagian penting dari upaya tersebut. []