Ekonomi & Bisnis

Warga Lhoksukon Berburu Kebutuhan Pokok, Ritel Modern Jadi Solusi

Avatar
×

Warga Lhoksukon Berburu Kebutuhan Pokok, Ritel Modern Jadi Solusi

Sebarkan artikel ini
Gerai ritel modern menjadi pilihan warga Lhoksukon, Aceh Utara, di tengah terbatasnya bahan pokok di pasar tradisional. Foto: Byaklik.com | Amrizal Abe

Byklik.com | Lhoksukon — Meskipun akses jalur transportasi di ibu kota Kabupaten Aceh Utara, Kota Lhoksukon, telah pulih secara umum sejak banjir surut pada Senin (1/12/2025) pagi, layanan transaksi tunai perbankan masih lumpuh total. Kondisi ini sangat menyulitkan warga yang mulai berburu kebutuhan pokok setelah beberapa hari terisolasi.

Di tengah kesulitan akses uang tunai dan lumpuhnya layanan perbankan, dua gerai minimarket ritel modern, Alfamart, di Lhoksukon menjadi salah satu tumpuan utama warga untuk memenuhi kebutuhan konsumsi mendesak.

Gerai Alfamart yang berlokasi di Desa Dayah LB dan gerai di Desa Trieng MU sudah mulai beroperasi kembali sejak Senin (1/12/2025) pagi. Untuk mengantisipasi kondisi kelistrikan yang belum stabil dan merata, kedua gerai tersebut beroperasi menggunakan mesin generator set (genset).

Berbeda dengan Alfamart, dua gerai minimarket Indomaret di Kota Lhoksukon dilaporkan belum beroperasi hingga berita ini diturunkan. Sementara itu, warung kelontong atau toko sembako lainnya masih terlihat sibuk membersihkan toko dari lumpur bekas banjir yang sebagian merusak barang dagangan mereka.

Warga juga tampak panik saat berbelanja, didorong oleh rasa takut atau antisipasi kekurangan pasokan atau lonjakan harga yang sering terjadi menjelang atau selama keadaan darurat atau bencana alam.

Kepanikan ini terlihat jelas saat mobil distribusi gas elpiji yang mengangkut tabung gas berukuran 3 kilogram tiba. Mobil dari stasiun pengisian atau depot yang mengirimkan gas ke pangkalan pengecer langsung diserbu warga.

Baca Juga  Inti dari Perluasan Kewenangan Pengelolaan Migas

“Tadi malam kami antre untuk membeli gas elpiji melon, berdesak-desakan karena semua berebut untuk membeli, padahal sudah dibuat antrean,” kata Nursiyah, seorang penjual gorengan, Senin (1/12) malam.

Demikian halnya dengan Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) maupun Pertashop resmi dari Pertamina. Antrean panjang terlihat mengular karena warga berebut untuk mengisi Bahan Bakar Minyak (BBM) untuk kendaraan bermotor mereka.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga barang yang tidak wajar, Bupati Aceh Utara telah mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 360/851/2025 tanggal 28 November 2025. Surat edaran ini ditujukan kepada Toko Ritel, Grosir, dan Pedagang di wilayah Kabupaten Aceh Utara, dengan tegas melarang menaikkan harga barang secara tidak wajar dan menahan stok barang dalam menghadapi situasi bencana alam.

Kelumpuhan layanan perbankan terjadi pada Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Bank Aceh Syariah (BAS). Hingga Selasa (2/12) siang, kantor cabang pembantu (KCP) kedua bank tersebut di Lhoksukon masih tutup.

Kondisi serupa terjadi pada Anjungan Tunai Mandiri (ATM). Saat diakses di beberapa lokasi, seperti ATM BSI di SPBU Desa Ceubrek dan kompleks kantor Mahkamah Syar’iyah Lhoksukon, layar mesin ATM menunjukkan pesan: “Saat ini ATM tidak dapat mengeluarkan uang silakan kunjungi ATM BSI terdekat.”

Baca Juga  KEK Arun Lhokseumawe, Magnet Investasi di Ujung Barat Indonesia

“Kayaknya belum diisi sama petugasnya, Pak. Dari kemarin begitu,” ujar Amir, seorang warga yang gagal bertransaksi di ATM BSI.

Lumpuhnya layanan perbankan ini semakin memperburuk kesulitan warga yang sudah berupaya mencari bahan makanan pokok, bahan bakar, dan gas. Wati, seorang ibu rumah tangga, mengungkapkan kekhawatiran.

“Ada uang saja, barang-barang kebutuhan pokok belum tentu ada, apalagi enggak ada uang, Bang,” keluhnya.

Secara terpisah, salah seorang pejabat Bank Aceh, kepada media ini menyampaikan bahwa layanan perbankan untuk kawasan Kota Lhoksukon memang sedang diupayakan segera normal kembali.

“Matangkuli, Cot Girek, Krueng Geukueh, dari kemaren sudah normal. Sementara Lhoksukon belum, Genset masih terendam,” katanya membalas pesan singkat yang dikirim Byklik.com.

Sementara itu, kondisi kelistrikan sudah berangsur pulih sejak Senin, meskipun belum merata di Kecamatan Lhoksukon. Terkendala jaringan listrik juga berdampak pada jaringan internet yang masih belum stabil.

Sebagai informasi, banjir mulai merendam kawasan Kecamatan Lhoksukon sejak Selasa (25/11/2025) yang disebabkan jebolnya tanggul DAS Krueng Keureuto dan Sungai Krueng Peutoe di titik Kilometer 5 dan 7 Jalan Lhoksukon-Cot Girek. Akibatnya, jalur transportasi yang menghubungkan Kecamatan Lhoksukon dan Cot Girek baru bisa diakses secara terbatas sejak Ahad (30/11/2025), dan mulai lancar sehari setelahnya. []

Example 120x600