Lingkungan & Energi

Dubes Inggris dan Gubernur Aceh Tinjau Pusat Konservasi Gajah Sumatra

Avatar
×

Dubes Inggris dan Gubernur Aceh Tinjau Pusat Konservasi Gajah Sumatra

Sebarkan artikel ini
Gubernur Aceh Muzakir Manaf bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey dan Anggota DPR RI T.A. Khalid
Gubernur Aceh Muzakir Manaf bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey dan Anggota DPR RI T.A. Khalid meninjau langsung lokasi Peusangan Elephant Conservation Initiative di lahan PT THL, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah. 📷: Dok. Humas Aceh

ByKlik.com | Takengon — Gubernur Aceh Muzakir Manaf bersama Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey dan Anggota DPR RI T.A. Khalid meninjau langsung progres program Inisiatif Konservasi Gajah Peusangan (Peusangan Elephant Conservation Initiative/PECI) di lahan PT Tusam Hutani Lestari (THL), Kampung Karang Ampar, Kecamatan Ketol, Kabupaten Aceh Tengah, Kamis (19/6/2025).

Program PECI ini mendapat dukungan signifikan dari Presiden Prabowo, yang telah menghibahkan 20.000 hektare lahan milik PT THL di Aceh Tengah. PECI merupakan inisiatif kolaboratif antara Kementerian Kehutanan, Pemerintah Inggris, WWF-Indonesia, dan sektor swasta, yang bertujuan menciptakan koridor satwa liar yang aman, mengurangi konflik manusia-gajah, dan melindungi habitat penting Gajah Sumatra yang tersisa.

Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Aceh Muzakir Manaf, yang akrab disapa Mualem, menegaskan komitmennya untuk mencegah dan menanggulangi konflik antara gajah dan manusia. Ia menyambut baik program Presiden yang bekerja sama dengan Pemerintah Inggris dalam membangun kawasan konservasi gajah di Aceh Tengah.

Baca Juga  Gubernur Mualem Gercep, Tiba di Banda Aceh Langsung Ngantor di Meuligoe Hingga Larut Malam

“Ini juga merupakan aspirasi masyarakat, banyak petani mengeluh lahannya dimasuki gajah, jadi ini merupakan momentum yang tepat untuk mengatasi masalah ini,” ujar Mualem.

Senada dengan itu, Duta Besar Inggris untuk Indonesia Dominic Jermey menyatakan dukungan penuh pihaknya terhadap pemerintah Indonesia, khususnya Aceh, dalam menyelesaikan konflik gajah dan manusia. Pihaknya siap berkolaborasi membangun kawasan konservasi gajah di Aceh Tengah.

“Kami mau berkolaborasi dengan warga Aceh dengan dua tujuan, yaitu meningkatkan perekonomian masyarakat dan melestarikan gajah serta lingkungan hidup,” kata Dominic.

Ia yakin, jika kawasan konservasi berjalan baik, gajah tidak akan lagi memasuki area perkebunan maupun perkampungan masyarakat, sehingga aktivitas pertanian dapat berjalan lancar tanpa gangguan.

Sebelum kunjungan Gubernur Aceh, telah diadakan diskusi antara masyarakat dari kawasan konflik gajah dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni di Kampung Karang Ampar. Dalam diskusi tersebut, masyarakat menceritakan berbagai permasalahan yang mereka alami dengan gajah selama belasan tahun.

Baca Juga  BPKP Ingatkan Pemerintah Aceh Segera Bentuk Dinas Pendapatan Daerah

Menteri Raja Juli dalam diskusi itu menyampaikan bahwa Presiden Prabowo memiliki komitmen kuat dalam menyelesaikan konflik gajah dengan manusia di seluruh Indonesia. Komitmen tersebut terbukti dari luasnya lahan yang dihibahkan untuk konservasi gajah.

Raja Juli juga berpesan agar masyarakat mengurangi aktivitas penebangan pohon dan perusakan kawasan hutan. Ia menjelaskan bahwa hal itu dapat mengganggu siklus pasokan pakan gajah, yang pada akhirnya mendorong gajah masuk ke permukiman manusia untuk mencari makan.

“Kalau hutan terus kita tebang hingga makanan mereka habis, pastinya mereka akan pergi ke tempat manusia,” kata Raja Juli.

Menteri Raja Juli mengharapkan dukungan seluruh masyarakat Aceh Tengah dan sekitarnya agar program konservasi gajah ini dapat berjalan lancar. []

Example 120x600