Byklik | Banda Aceh–Tiga dosen dari Universitas Syiah Kuala (USK) melakukan terobosan dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat melalui program pengabdian yang fokus pada edukasi diabetes. Sejak Maret 2025, kegiatan ini telah berjalan secara bertahap di Desa Blang Krueng, Kecamatan Baitussalam, Aceh Besar, melibatkan partisipasi aktif dari Tim Penggerak PKK (TP PKK) desa dan kader kesehatan.
Tim pengabdi terdiri atas Dewi Yuliana dan Novi Afrianti dari Fakultas Keperawatan, serta Dara Rosita dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Mereka mengusung tema: Menurunkan Kadar Glukosa Darah Melalui Aplikasi Pictorial Riddel CERDIK. Sebuah inovasi yang menggabungkan edukasi visual dengan teknologi digital.
Dewi menjelaskan, kegiatan ini diawali dengan pemeriksaan kesehatan menyeluruh bagi peserta, meliputi tekanan darah, nadi, pernapasan, dan kadar glukosa darah.
“Tujuannya adalah untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam manajemen mengontrol dan menurunkan kadar glukosa darah,” jelasnya.
Peserta juga mengisi kuesioner awal untuk memetakan kondisi kesehatan dan pemahaman mereka terkait pengelolaan glukosa darah. Tahap berikutnya adalah edukasi kesehatan dan bimbingan konseling yang berfokus pada pengelolaan glukosa darah, menggunakan metode Pictorial Riddel.
“Pendekatan visual ini dirancang agar materi mudah dipahami dan relevan dengan keseharian peserta. Inovasi berlanjut dengan pengenalan aplikasi digital CERDIK, yang dibagikan melalui grup WhatsApp. Aplikasi ini menjadi alat bantu penting bagi peserta untuk memantau aktivitas sehat mereka dan mengelola stres,” urai Dara.
Untuk memastikan keberlanjutan dan efektivitas program, evaluasi penggunaan aplikasi dilakukan setiap hari Sabtu, beriringan dengan kegiatan senam rutin selama enam bulan. Senam mingguan ini tidak hanya menjadi bagian dari implementasi CERDIK untuk mendorong aktivitas fisik, tetapi juga memperkuat semangat kebersamaan antar kader desa.
Program ini ditutup dengan pengisian kuesioner post-test dan evaluasi menyeluruh terhadap efektivitas kegiatan. Hasilnya diharapkan menjadi dasar bagi pengembangan program serupa di masa mendatang. Kegiatan ini mendapatkan dukungan pendanaan dari hibah pengabdian Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia Tahun 2025.
Sementara itu, Novi berharap, pemanfaatan teknologi aplikasi CERDIK secara kontinyu ini akan meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam mengontrol gula darah dan manajemen diabetes mellitus.
“Kegiatan ini menjadi bukti nyata sinergi antara akademisi dan masyarakat dalam meningkatkan kualitas hidup melalui pendekatan edukatif dan teknologi,” pungkasnya.[]