KOMISI Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap Wakil Menteri Ketenagakerjaan Immanuel Ebenezer pada Rabu malam, 20 Agustus 2025. Operasi senyap ini dilakukan hanya sehari setelah peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan RI ini menjadi kejutan besar, karena menyeret pejabat tinggi yang baru beberapa bulan menjabat.
Seperti menjadi kado hari kemerdekaan, sehari setelah operasi, KPK memamerkan barang bukti hasil sitaan di Gedung Merah Putih Jakarta. Puluhan kendaraan mewah yang disita diparkir rapi, menyerupai pameran otomotif. Total 15 mobil dan 7 sepeda motor dipamerkan kepada awak media, menunjukkan nilai fantastis dari harta yang kini dalam penyitaan.
Jenis kendaraan yang diamankan sangat beragam, mulai dari mobil sport hingga SUV kelas atas. Di antaranya terdapat Nissan GT-R, BMW, Hyundai Palisade, Mitsubishi Pajero Sport, Jeep Cherokee, Toyota Corolla Cross, Suzuki Jimny, Honda CR-V, Toyota Hilux, hingga Mitsubishi Xpander. Semua kendaraan itu diperkirakan bernilai miliaran rupiah.
Selain mobil, penyidik juga mengamankan sepeda motor besar bermerek Ducati dengan berbagai tipe, seperti Scrambler, XDiavel, Hypermotard, Streetfighter V4, hingga Multistrada V4. Tak ketinggalan, skuter premium Vespa Sprint dan GTS juga turut disita. Motor-motor tersebut menjadi sorotan karena harganya yang fantastis serta popularitasnya di kalangan pecinta otomotif.
Kendaraan mewah yang disita ternyata tidak tercatat dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) milik sang wakil menteri. Padahal, data terakhir menyebutkan total kekayaannya mencapai lebih dari Rp17 miliar, dengan kepemilikan kendaraan bermotor yang tercatat hanya sekitar Rp3 miliar. Ketidaksesuaian ini menimbulkan dugaan adanya harta yang disembunyikan.
Selain kendaraan, KPK juga menyita uang tunai sebesar Rp170 juta dan USD 2.201 atau setara Rp26 juta. Jika digabungkan, total uang tunai yang ditemukan dalam OTT tersebut mencapai hampir Rp200 juta. Penemuan uang ini semakin memperkuat indikasi adanya praktik penerimaan gratifikasi dan aliran dana ilegal.
Dugaan korupsi yang menyeret pejabat tinggi Kementerian Ketenagakerjaan ini berkaitan dengan pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3). Skema dugaan pemerasan diperkirakan sudah berlangsung sejak 2019, sebelum Immanuel Ebenezer dilantik sebagai wakil menteri pada Oktober 2024.
Sejumlah ruangan di Kementerian Ketenagakerjaan kini telah disegel untuk kepentingan penyidikan. Penyidik juga masih menelusuri aliran dana dan keterlibatan pihak lain yang kemungkinan ikut menikmati hasil dugaan pemerasan dalam proses penerbitan sertifikat K3 tersebut.
Pada hari Jumat (22/8/2025) KPK menetapkan Wamenaker Immanuel Ebenezer bersama 10 orang lainnya sebagai tersangka kasus pemerasan pengurusan sertifikat Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di Kementerian Ketenagakerjaan
Langkah KPK ini dianggap sebagai “hadiah kejutan” pasca-Hari Kemerdekaan, sekaligus pengingat bahwa perjuangan melawan korupsi belum selesai. Di tengah euforia peringatan kemerdekaan, lembaga antirasuah menunjukkan komitmen untuk membersihkan pejabat negara dari praktik korupsi. Deretan mobil sport, motor gede, dan uang tunai hasil sitaan kini menjadi simbol bahwa pengawasan publik harus terus diperkuat demi mewujudkan Indonesia yang benar-benar merdeka dari korupsi.
