Byklik.com | Lhokseumawe – Puluhan peserta yang tergabung dalam Solidaritas Mahasiswa untuk Rakyat (SMUR) Lhokseumawe menggelar aksi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Taman Riyadhah, Kota Lhokseumawe, Kamis, 1 Mei 2025.
Aksi yang rencananya dimulai pukul 16.00 WIB, sempat mengalami penundaan, yang disebabkan ada sekitar 15 orang peserta aksi yang mengendarai sepeda motor dengan mengusung bendera SMUR dan membawa sejumlah alat peraga menuju lokasi aksi, dihentikan dan dibawa masuk ke Mapolres Lhokseumawe.
Setelah menunggu lebih dari 60 menit, aksi tetap dilanjutkan meskipun jumlah peserta sangat minim.
Dalam orasi yang disampaikan oleh Jumar, ada beberapa tuntutan yang disampaikan, pertama, mendesak DPR-RI untuk mencabut UU Cipta kerja (Omnibuslaw) Nomor 6 tahun 2023 karena dinilai sangat merugikan buruh akibatnya mempermudah pemutusan hubungan kerja (PHK) dan meredam hak- hak fundamental pekerja.
Kedua, mendesak Presiden melalui Mahkamah konsitusi, untuk membatalkan RUU TNI karena akan memberikan kemulusan bagi militer untuk mengintervensi hak sipil disegala lini kehidupan rakyat termasuk hak politik, ekonomi, dan hak buruh dalam melakukan pemogokan.
Ketiga, mendesak Gubernur Aceh menaikkan UMP (Upah minimum provinsi) sebesar 15% sesuai dengan stabilitas kesejahteraan Aceh, karena dinilai UMP Aceh yang sekarang tidak mampu memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Aceh karena dibebani dengan besaran pajak yang terlalu tinggi yaitu 12%.
Keempat, menyerukan kepada setiap buruh untuk mengorganisasikan dirinya di organisasi yang berorientasi gerakan kelas pekerja guna memperkuat kekuatan kelas buruh yang terorganisir.
Di bawah pengawalan 213 personel gabungan dari Polres Lhokseumawe, Brimob dan TNI, aksi peringatan Hari Buruh Internasional (May Day) di Kota Lhokseumawe berlangsung aman dan tertib.