Byklik | Meureudu—Masyarakat Gampong Babah Krueng, Kecamatan Bandar Dua, Kabupaten Pidie Jaya dibantu oleh para relawan pramuka bergotong royong membersihkan pekarangan meunasah dari lapisan lumpur yang sudah mengering, Rabu, 10 Desember 2025.
Kepala Desa Babah Krueng, Ismail, mengatakan, desanya termasuk salah satu dari dua desa terparah yang terdampak banjir dan longsor di Kecamatan Bandar Dua.
Ketinggian banjir di desa ini ada yang mencapai tiga meter lebih. Dua pekan setelah banjir, lumpur-lumpur yang terbawa arus mulai mengering.
“Ada sepuluh relawan pramuka Pidie Jaya yang saya jemput khusus ke Meureudu pagi tadi. Mereka bergotong royong bersama warga untuk membersihkan lumpur,” kata Ismail di lokasi, Rabu, 10 Desember 2025.

Amatan di lokasi, lumpur yang sudah mengeras tersebut terlebih dahulu disiram dengan air, baru kemudian dicangkul dan dialirkan ke sungai di samping meunasah. Untuk tahap pertama, warga fokus membersihkan lumpur yang ada di kolong meunasah.
Ismail mengatakan, saat ini terdapat tiga titik lokasi pengungsian di Desa Babah Krueng. Namun, warga hanya berada di pengungsian saat malam hari saja untuk tidur. Sedangkan pada siang hari, mereka pulang ke rumah masing-masing untuk membersihkan rumah.
Di desa ini terdapat sekitar 350 kepala keluarga dengan total penduduk sekitar 1.200 jiwa. Beberapa fasilitas umum di desa ini juga rusak, seperti bangunan sekolah, kantor desa, dan puskesmas pembantu (pustu).[]












