Byklik.com | Bener Meriah – Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia Tgk. Malik Mahmud Al Haythar, berkunjung ke wilayah terdampak banjir di Kabupaten Bener Meriah, Aceh, Rabu, 4 Desember 2025. Kunjungan ini menepis isu yang menyebutkan Wali Nanggroe menghilang selama bencana.
Kepala Bagian Kerjasama dan Humas Wali Nanggroe, Zulfikar Idris menyebutkan, Perjalanan itu menggunakan pesawat CASA milik TNI Angkatan Laut, yang sekaligus mengangkut berbagai jenis bantuan untuk masyarakat yang masih terdampak bencana.
Dalam misi kemanusiaan tersebut, Wali Nanggroe didampingi Staf Khusus Dr. Muhammad Raviq serta Katibul Wali Abdullah Hasbullah.
Bantuan yang dibawa meliputi kebutuhan pokok, logistik darurat, serta dukungan tambahan lainnya yang dianggap mendesak bagi masyarakat di wilayah yang hingga kini masih terisolir.
Selain itu, dua unit drone bantuan dari Menteri Luar Negeri juga turut dibawa dalam penerbangan tersebut. Drone tersebut memiliki kapasitas untuk mengangkut barang dan diharapkan dapat mempercepat distribusi logistik ke titik-titik yang sulit dijangkau akibat kerusakan akses darat.
Wali Nanggroe menyampaikan bahwa prioritas saat ini adalah memastikan seluruh desa yang terisolir dapat segera mendapatkan bantuan. Ia menegaskan bahwa sinergi pemerintah, relawan, dan berbagai pihak sangat dibutuhkan agar proses pemulihan berjalan lebih cepat.
Tidak hanya itu, bantuan bahan bakar minyak dari para pengusaha juga didatangkan menggunakan pesawat Susi Air untuk mendukung operasional lapangan, termasuk alat berat dan distribusi logistik ke daerah-daerah terdampak.
Setibanya di Bandara Rembele, rombongan Wali Nanggroe disambut oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kepala Bandara Rembele, serta Kapolres Bener Meriah, AKBP Aris Cai Dwi Susanto.
Usai penyambutan, rombongan langsung menuju posko untuk memantau kondisi terkini serta memastikan bantuan segera didistribusikan kepada masyarakat.
Selain Aceh Tamiang dan beberapa kabupaten lain, Bener Meriah dan Aceh Tengah merupakan daerah paling terdampak bencana banjir. Sampai sekarang masih ada korban yang belum ditemukan dan banyak fasilitas publik di sana yang belum berfungsi maksimal.[]












