ByKlik.com | Mataram — Wakil Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Veronika Novoseltseva, menunjukkan kekagumannya terhadap keindahan dan kekayaan budaya Aceh, khususnya suku Gayo. Hal itu disampaikan Veronika saat mengunjungi stan Kanwil Kementerian Agama Aceh pada perhelatan Indonesia Education and Services (IES) Forum & Expo di kompleks Islamic Center Mataram, Nusa Tenggara Barat, Jumat (24/10/2025).
Dalam kunjungannya, Wakil Dubes Rusia itu tampak antusias mencoba dan mengenakan pakaian adat kerawang Gayo, lengkap dengan selendang khasnya. Ia secara khusus memuji motif dan warna kerawang Gayo, menyebutnya sangat indah serta mencerminkan kekayaan seni dan filosofi masyarakat Gayo.
“Kain ini sangat cantik dan penuh makna. Saya sangat menghargai keindahan budaya Aceh, terutama dari suku Gayo,” ujar Veronika dengan penuh kekaguman.
Diplomat asal Rusia yang sebelumnya pernah menerima gelar kehormatan “Cut Putroe” dari Wali Nanggroe Aceh ini juga berkesempatan mencicipi kopi Gayo yang disajikan di stan tersebut. Ia memberikan pujian terhadap cita rasa dan aroma kopi khas dataran tinggi Aceh.
“Kopi Gayo ini luar biasa. Tidak heran kalau sudah terkenal hingga ke mancanegara. Kualitasnya benar-benar istimewa,” ungkapnya seperti dikutip laman Kemenag Aceh.
Sementara itu, Koordinator Stan Kanwil Kemenag Aceh, Wahdi, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya atas kunjungan Veronika Novoseltseva.
“Kami sangat mengapresiasi kehadiran Ibu Veronika. Kunjungan beliau menjadi kebanggaan tersendiri bagi kami dan tentunya menambah semangat untuk terus memperkenalkan budaya serta produk unggulan Aceh ke tingkat nasional dan internasional,” tutur Wahdi.
Kehadiran Wakil Dubes Rusia ini menjadi momen istimewa bagi Kanwil Kemenag Aceh yang menampilkan beragam kekayaan budaya, produk lokal, dan potensi wisata religi Aceh dalam ajang bergengsi tingkat nasional tersebut.
Pakaian adat dan kopi Gayo yang menjadi ikon stan Kemenag Aceh sukses mencuri perhatian para pengunjung, sekaligus memperkenalkan kekayaan budaya dan kearifan lokal masyarakat Aceh ke kancah internasional. []












