Byklik | Banda Aceh–Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP) Universitas Syiah Kuala (USK) menggelar kuliah tamu bertema Ekosistem Terpadu: Membangun Masa Depan Megafauna Melalui Riset dan Kepedulian Laut. Kuliah umum berlangsung secara hibrida dari aula Tsunami Disaster Mitigation Research Center (TDMRC) USK, Selasa, 27 Mei 2025.
Kegiatan ini menghadirkan pakar-pakar nasional dari Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, serta akademisi terkemuka. Adapun para narasumbernya, yaitu Dr. Iman Wahyudin, S.P., M.Si (Direktorat Konservasi Spesies dan Genetik, KKP RI); Permana Yudiarso, S.T., M. (Direktur Pemanfaatan Ruang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, KKP RI); Hendrisman, S.T. (Plt. Kepala BPSPL Padang); Kris Handoko, A.Pi., MT. (Ahli Madya BPSPL Padang); dan Prof. Dr. Nur Fadli, M.Sc. (Wakil Dekan SDM dan Keuangan FKP USK).
Wakil Rektor Bidang Perencanaan, Kemitraan, dan Bisnis USK, Prof. Dr. Ir. Taufiq Saidi, M.Eng., IPU dalam sambutannya menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk menghadapi tantangan global dalam pengelolaan sumber daya kelautan, termasuk perubahan iklim, pencemaran laut, dan degradasi habitat.
Ia membuka secara resmi kegiatan ini. Kuliah tamu tersebut bertujuan untuk memperkuat sinergi antara akademisi, pemerintah, dan praktisi dalam upaya konservasi megafauna laut seperti penyu, paus, dan hiu yang memiliki peran penting dalam keseimbangan ekosistem.
“Kegiatan ini juga menjadi forum diskusi ilmiah untuk mengatasi tantangan konservasi yang kian kompleks,” ungkapnya.
Selain sesi pemaparan materi dari para ahli, kegiatan juga mencakup penandatanganan surat perjanjian kerja sama (implementing agreement) antara FKP USK dan BPSPL Padang, yang menjadi landasan kolaborasi riset, pendidikan, dan pengabdian masyarakat.
Kegiatan ini juga dibarengi dengan peluncuran program “Friend of the Sea”. Ini merupakan kegiatan tahunan Prodi Ilmu Kelautan USK untuk mendorong partisipasi publik dalam pelestarian sumber daya kelautan.
Koordinator Prodi Ilmu Kelautan, Haekal Azief Haridhi, S.Kel., M.Sc., Ph.D., menyampaikan, kegiatan ini tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa, tetapi juga dapat membangun jejaring lintas sektor demi pengelolaan laut yang berkelanjutan.
“Melalui diskusi multidisiplin ini, kami berharap terbentuk komitmen nyata dari semua pihak dalam pelestarian megafauna laut. Sinergi ini akan menjadi kekuatan dalam menghasilkan dampak langsung di masyarakat,” ujar Haekal.
Lebih dari 46 peserta hadir, terdiri atas perwakilan instansi pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, akademisi dari berbagai universitas, media, dan masyarakat umum. Kehadiran lintas sektor ini mencerminkan tingginya antusiasme terhadap isu konservasi laut.
Kuliah tamu ini menjadi bagian dari kontribusi Program Studi Ilmu Kelautan USK dalam mewujudkan tridarma perguruan tinggi, khususnya di bidang penelitian dan pengabdian. Dengan mengintegrasikan ilmu pengetahuan, kebijakan publik, dan partisipasi masyarakat, PS IKL USK terus berkomitmen menjaga kelestarian laut Indonesia demi masa depan yang berkelanjutan.[]