Byklik | Jantho–Angka stunting masih menjadi tantangan besar di Aceh, dan upaya menekannya kini hadir dari Gampong Lam Asan, Aceh Besar. Desa ini ditetapkan sebagai percontohan inovasi gizi melalui program Pengabdian kepada Masyarakat Berbasis Gampong Binaan (PkMb-GB) Universitas Syiah Kuala (USK), dengan memperkenalkan camilan sehat berbahan dasar ikan kembung sebagai solusi lokal untuk meningkatkan asupan gizi anak.
Program yang diketuai oleh drh. Rumi Sahara Zamzami ini memanfaatkan ikan kembung, sumber protein murah dan mudah didapat masyarakat. Kegiatan perdana berlangsung pada 8 Agustus 2025 melalui Posyandu Remaja, dengan metode edukasi interaktif agar anak-anak lebih paham pentingnya protein dan gizi seimbang.
“Dengan memanfaatkan bahan pangan lokal yang kaya nutrisi, kami tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga berinvestasi pada kesehatan dan kecerdasan generasi mendatang,” ujar drh. Rumi, Jumat, 12 September 2025.
Selain edukasi, puluhan ibu-ibu di Lam Asan mengikuti workshop intensif untuk mengolah ikan kembung menjadi berbagai camilan sehat. Antusiasme tinggi terlihat saat warga berkreasi menghasilkan ide olahan unik, mulai dari kerupuk, nugget, hingga stik protein.
“Kami ingin masyarakat mampu menciptakan cemilan yang sehat, lezat, dan terjangkau, sehingga dapat berkontribusi langsung pada penanggulangan stunting,” tambah drh. Rumi.
Geuchik Lam Asan, Muhammad, menyambut baik program ini. “Kami sangat berterima kasih kepada USK yang telah memilih gampong kami. Program ini sangat relevan dengan kebutuhan masyarakat. Semoga kerjasama ini terus berlanjut demi masa depan anak-anak dan kemandirian Lam Asan,” katanya.
Didanai melalui skema PTNBH USK 2025, inisiatif ini diharapkan menjadi model pemberdayaan gampong berbasis pangan lokal yang dapat direplikasi di daerah lain, sekaligus memperkuat peran perguruan tinggi dalam menciptakan inovasi nyata bagi kesejahteraan masyarakat.[]