ByKlik.com | Idi Rayeuk — Sejumlah siswa di SD Negeri Seuneubok Teungoh, Kecamatan Darul Ihsan, Kabupaten Aceh Timur, harus rela belajar dengan cara tengkurap di lantai karena meja dan kursi yang selama ini biasa mereka gunakan dalam kondisi rusak.
“Meja dan kursi sudah rusak. Yang ada pun, tidak layak pakai lagi. Akibatnya, anak-anak terpaksa tengkurap saat belajar. Kondisi ini menyebabkan beberapa anak mengeluh sakit punggung,” kata Kepala SDN Seuneubok Teungoh, Nurul Fajri dilansir ANTARA Aceh, Selasa (20/5/2025).
Kepsek mengatakan, siswa kelas satu dan dua menjadi kelompok yang paling terdampak. Mereka mengikuti proses belajar mengajar di ruangan tanpa alas, menulis sambil menahan sakit karena posisi yang tidak nyaman.
Kondisi semakin memprihatinkan, lanjutnya, dengan adanya sistem pembelajaran bergilir akibat keterbatasan ruang dan sarana. Siswa kelas satu dan dua harus belajar secara bergantian.
“Usai kelas satu menyelesaikan proses belajar mengajar, barulah kelas dua masuk. Kemudian, sisa kelas dua menyapu lantai sebagai persiapan ruang belajar,” ujar Kepsek.
Ia mengatakan kerusakan parah sarana dan prasarana sekolah tersebut karena bencana banjir yang rutin melanda kawasan sekolah. Dan ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun terakhir.
“Kami berharap pemerintah daerah segera turun tangan dan memberikan perhatian serius agar anak-anak bisa belajar dengan layak dan bermartabat,” harap Kepsek.
Secara terpisah, Kepala Bidang Sekolah Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Aceh Timur, Rizwan mengatakan kerusakan meja dan kursi di SDN Seuneubok Teungoh disebabkan banjir yang kerap melanda wilayah itu, sehingga merusak mebel di sekolah tersebut.
“Kami juga sudah turun langsung ke lokasi dan melihat sendiri kondisinya. Memang, memprihatinkan, tidak ada kursi dan meja, siswa harus belajar di lantai,” ungkapnya.
Rizwan mengatakan saat ini belum ada pengadaan meja dan kursi untuk sekolah tersebut karena keterbatasan anggaran. Meski demikian, pihaknya berupaya mengusul pada saat adanya perubahan anggaran.
“Kami baru bisa mengusulkan anggaran pengadaan meja dan kursi serta lainnya untuk sekolah dasar tersebut pada perubahan anggaran sekitar Juni atau Juli 2025,” pungkasnya. []