Byklik.com | Jakarta – Wali Kota Lhokseumawe, Dr. Sayuti Abubakar menemui tokoh nasional asal Aceh, Dr. Sofyan A. Djalil, di kantor Indonesian Business Council (IBC), Gedung Sequis Center, Jakarta, Rabu, 11 Juni 2025.
Pertemuan tersebut membahas arah strategis pembangunan Kota Lhokseumawe ke depan, mulai dari penguatan sumber daya manusia hingga peluang investasi sektor riil.
Salah satu agenda utama yang dibahas adalah pengembangan Sekolah Karakter, sebuah pendekatan pendidikan yang menekankan pembentukan moral, etika, dan jiwa kepemimpinan. Wali Kota Sayuti menegaskan bahwa pembangunan tidak cukup hanya dengan infrastruktur dan ekonomi, tapi juga perlu ditopang oleh kualitas generasi muda yang tangguh dan berintegritas.
“Kami ingin menciptakan generasi yang cerdas dan berkarakter. Lhokseumawe butuh SDM unggul untuk bisa bersaing dan tumbuh dalam jangka panjang,” ujar Sayuti Abubakar.
Selain pendidikan, pembicaraan juga mencakup peluang investasi di sektor industri, ekonomi hijau, dan tata kelola lingkungan. Lhokseumawe dinilai memiliki potensi besar, baik dari sisi geografis maupun sumber daya alam. Dengan pengelolaan yang tepat, kota ini berpeluang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru di utara Aceh.
Dr. Sofyan A. Djalil menyambut baik langkah tersebut. Ia menilai komitmen pemerintah daerah menjadi kunci untuk menciptakan iklim investasi yang sehat dan berkelanjutan.
“Lhokseumawe punya posisi strategis dan potensi besar. Tapi yang paling penting adalah adanya kepemimpinan yang visioner dan mau membuka ruang kolaborasi. Saya melihat itu pada Wali Kota Sayuti,” kata Sofyan.
Pria asal Aceh Timur itu yang pernah menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika serta Menteri Negara BUMN di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, dan serta Menko Perekonomian, Kepala Bappenas, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala BPN era Presiden Joko Widodo, kini, melalui perannya sebagai CEO IBC, Sofyan aktif mendorong kerja sama antara pelaku usaha dan pemerintah daerah guna mempercepat pembangunan ekonomi yang inklusif dan berbasis potensi lokal.
Pertemuan ini diharapkan menjadi awal dari kemitraan konkret yang dapat menghasilkan dampak nyata bagi masyarakat Lhokseumawe, baik dalam bentuk investasi maupun peningkatan kualitas pendidikan dan layanan publik.
