ByKlik.com | Jakarta — Bupati Nagan Raya, Provinsi Aceh, Teuku Raja Keumangan (TRK), mengambil langkah strategis dengan menemui Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rachmat Pambudy, di Jakarta, pada Senin (4/8/2025).
Pertemuan ini bertujuan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan ekonomi yang berbasis pada potensi lokal di Nagan Raya.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Kompleks Rumah Dinas Widya Chandra, TRK mengajukan permohonan perluasan dan perpanjangan landasan pacu Bandara Cut Nyak Dhien. Ia mengusulkan agar landasan pacu diperpanjang dari 1.800 meter menjadi 2.600 meter.
“Ini bukan program yang dimulai dari nol, melainkan kelanjutan dari fasilitas bandara yang sudah ada. Harapan kami, pengembangan ini masuk dalam prioritas nasional,” kata TRK dilansir Humas, Selasa (5/8).
Usulan ini mendapat sambutan positif dari Menteri PPN, Rachmat Pambudy menyatakan kesiapannya untuk mendukung pengembangan bandara tersebut. Menurutnya, perluasan ini penting untuk meningkatkan konektivitas di wilayah barat selatan Aceh, yang berpotensi menjadi kawasan pertumbuhan ekonomi baru.
Selain untuk konektivitas, pengembangan bandara juga diharapkan dapat mendukung sektor logistik dan pariwisata. TRK mencontohkan potensi sumber daya alam seperti batu giok sebagai pendorong ekonomi masyarakat. Ia menjelaskan bahwa batu giok Nagan Raya adalah kekayaan langka yang hanya dimiliki oleh dua wilayah di dunia, yaitu Myanmar dan Nagan Raya.
Sebagai bentuk promosi, TRK menyerahkan cendera mata berupa tasbih giok kepada Menteri PPN. Ia juga menceritakan rencana lanjutan pembangunan Masjid Agung Baitul A’la, yang dikenal sebagai Masjid Giok, yang akan dilapisi dengan giok asli Nagan Raya agar menjadi ikon dunia.
Menteri PPN tidak hanya mengapresiasi, tetapi juga menyarankan agar pemerintah daerah tidak hanya menjual bahan mentah. Ia mendorong hilirisasi dengan melibatkan masyarakat melalui koperasi. Dengan cara ini, diharapkan akan ada nilai tambah yang dinikmati rakyat dan UMKM dapat tumbuh.
TRK menyambut baik arahan tersebut dan menyatakan bahwa hilirisasi akan menjadi kebijakan prioritas. Pemerintah daerah akan segera menyiapkan langkah konkret untuk membentuk koperasi pengrajin batu giok, memberikan pelatihan, dan memfasilitasi akses pasar.
“Kami tidak ingin Nagan Raya hanya dikenal sebagai penghasil bahan mentah, tetapi juga sebagai pusat produksi kerajinan batu mulia kelas dunia,” tegas TRK.
Pertemuan ini merupakan bagian dari diplomasi pembangunan daerah yang dilakukan TRK. Ia meyakini bahwa sinergi antara pemerintah pusat dan daerah adalah kunci untuk mempercepat pembangunan yang bermanfaat bagi masyarakat.
“Nagan Raya punya semua syarat untuk jadi motor baru pertumbuhan ekonomi pantai barat selatan. Kita tinggal satukan visi, kerja keras, dan keberanian untuk memperjuangkannya di tingkat nasional,” tutup TRK. []