ByKlik.com | Banda Aceh — Program Sekolah Rakyat (SR) di Provinsi Aceh telah resmi memulai operasionalnya pada Senin, 14 Juli 2025, bertepatan dengan dimulainya tahun ajaran baru 2025/2026.
Pembukaan ini ditandai dengan pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang ramah dan penuh semangat, menyambut total 275 siswa dari keluarga kurang mampu dan miskin ekstrem di tiga lokasi perintis.
Dari informasi yang berhasil dihimpun ByKlik, ketiga lokasi yang kini aktif beroperasi, yakni Sentra Darussa’adah Aceh dan SMAN 2 Unggul Ali Hasjmy, keduanya di Kabupaten Aceh Besar, serta SKB Labuhan Haji di Aceh Selatan.
Sentra Darussa’adah dan SMAN 2 Unggul Ali Hasjmy masing-masing menampung 100 siswa jenjang SMA, sementara SKB Labuhan Haji Aceh Selatan menerima 75 siswa untuk jenjang SMP dan SMA. Seluruh siswa ini dibagi ke dalam 11 rombongan belajar, dengan setiap kelas berisi 25 orang.
Darussa’adah Aceh melaksanakan pembukaan MPLS Sekolah Rakyat serentak secara daring pada Senin (14/7). Launching yang dilaksanakan di Sentra Darussa’adah tersebut dihadiri pula oleh Bupati Aceh Besar, Kepala Dinas Sosial Aceh, Kepala Dinas Pendidikan Aceh, Kepala BPS Aceh Besar, Kepala Satker Pelaksanaan Prasarana Strategis Aceh, dan stakeholder lainnya.
Launching ini juga disertai dengan layanan cek kesehatan gratis (CKG) hasil kolaborasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), sebagai bentuk dukungan terhadap kesehatan peserta didik.
Bireuen dan Banda Aceh Siap Menyusul
Selain tiga lokasi yang sudah operasional, Provinsi Aceh juga bersiap untuk mengembangkan lebih banyak titik Sekolah Rakyat di masa mendatang. Kabupaten Bireuen menjadi salah satu daerah yang akan segera menyusul.
Sekolah Rakyat di Bireuen direncanakan berlokasi di Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) Benyot, Kecamatan Juli, dan ditargetkan mulai beroperasi paling lambat 1 Agustus 2025. Saat ini, Dinas Sosial Bireuen tengah gencar merekrut calon siswa dan melakukan rehabilitasi ruangan serta persiapan fasilitas lainnya.
Tidak hanya itu, Kota Banda Aceh juga masuk dalam rencana pengembangan Sekolah Rakyat Tahap II. Pembahasan intensif mengenai calon lokasi seluas sekitar 6,5 hektare sedang dilakukan antara Kementerian Pekerjaan Umum, Gubernur Aceh, dan Wali Kota Banda Aceh.
Lokasi tersebut diprioritaskan berada di lingkungan dengan tingkat masyarakat miskin ekstrem yang tinggi. Secara nasional, groundbreaking untuk proyek Sekolah Rakyat Tahap II ini direncanakan pada September 2025, dengan alokasi anggaran mencapai Rp300 miliar. []
