ByKlik.com | Manchester — Rinal Sahputra, penulis dan akademisi yang kini menetap di Inggris, kembali menyapa pembaca dengan karya terbarunya, sebuah kumpulan cerpen berjudul “Sebelum Asri Pergi”. Ini adalah kumpulan cerpen kedua Rinal, yang berisi dua puluh satu cerita dengan tema beragam, mulai dari luka para perempuan, isu diaspora hingga ketegangan politik.
Dalam wawancara dengan ByKlik, Rabu (15/7/2025), Rinal mengungkapkan bahwa kegiatan menulis baginya adalah cara untuk merawat ingatan dan menyuarakan yang sunyi. Ia menyebutkan bahwa cerpen-cerpen dalam buku ini lahir dari kegelisahan mendalamnya terhadap berbagai hal di sekitar, termasuk dinamika dunia medis dan suara-suara orang yang sering kali terabaikan.
Cerita-cerita dalam “Sebelum Asri Pergi” secara gamblang memotret tokoh-tokoh yang bergelut dengan masalah identitas, tekanan sosial, dan rasa kehilangan. Salah satu tokoh sentral adalah Asri, seorang dokter yang perlahan hancur karena kekerasan yang dialaminya selama pendidikan spesialis. Selain itu, ada pula Geuchik Marzuki, seorang mantan kepala desa yang dituduh memalsukan ijazah, dan Milan, seorang diaspora yang terjebak dalam krisis identitas.
Rinal memilih gaya naratif yang sederhana namun menghujam dan jujur dalam keseluruhan cerita. Hal ini bertujuan agar pembaca dapat memahami makna setiap kata tanpa perlu repot membuka kamus, namun tanpa mengorbankan kualitas estetik sastra.
Saat ini, Rinal Sahputra menjabat sebagai dosen dan peneliti di Fakultas Kedokteran dan Biologi Universitas Manchester. Ia juga dikenal aktif di dunia literasi, pernah menjabat sebagai Ketua Forum Lingkar Pena Wilayah Aceh dan merupakan alumni sekolah menulis Dokarim.
Sebelumnya, nama Rinal mencuat melalui kumpulan cerpen “Para Perempuan di Tanah Serambi” yang berhasil masuk nominasi Penghargaan Sastra Rasa tahun 2022. Selain itu, ia juga aktif menulis cerita anak, dan naskah dwibahasa miliknya, “Cangguek Bineh Krueng”, baru-baru ini terpilih sebagai salah satu pemenang lomba cerita anak jenjang C Balai Bahasa Aceh tahun 2025.

Dr. M. Irfan Hidayatullah, seorang penulis senior sekaligus akademisi, dalam pengantar buku ini, memuji “Sebelum Asri Pergi” sebagai karya yang berhasil meskipun Rinal berani mengambil risiko dengan memilih gaya narasi klasik yang tidak populer. Menurut Irfan, Rinal dengan gayanya sendiri berhasil mereka ulang realitas sedemikian rupa sehingga intinya dapat tersampaikan secara mendalam kepada pembaca.
Ia, bahkan menyatakan bahwa penantian panjangnya akan suara-suara yang mampu menyampaikan makna terdalam dari sebuah realitas dalam cerpen-cerpen mutakhir akhirnya terjawab melalui kumpulan cerpen ini.
Buku “Sebelum Asri Pergi” diterbitkan oleh Indiva Mitra Pustaka. Di akhir wawancara, Rinal berharap semoga karyanya ini dapat menjadi jendela kecil bagi para pembaca untuk mengenali luka, merawat empati dan kejujuran, dan menyentuh sisi-sisi kemanusiaan yang sering luput.