ByKlik.com | Lhoksukon — Ratusan warga dari Kecamatan Cot Girek dan Pirak Timur, Kabupaten Aceh Utara, hingga hari ini, Rabu (1/10/2025), masih memblokir jalan akses keluar masuk truk pengangkut buah sawit milik PT Perkebunan Nusantara (PTPN) IV Regional 6. Aksi blokade ini telah berlangsung sejak Sabtu (27/9/2025) dan merupakan bentuk protes terhadap konflik agraria terkait lahan Hak Guna Usaha (HGU) perusahaan.
Warga yang tergabung dalam Aliansi Rakyat Aceh Utara Melawan tetap bertahan di lokasi dengan mendirikan posko aksi di dua titik strategis, yakni Simpang Pucok Rinteh dan Simpang Pondok Kates, Kecamatan Cot Girek.
Jalan raya ditutup menggunakan sepeda motor, dan warga duduk beralaskan terpal serta kardus. Mereka juga membangun tenda darurat sebagai simbol perlawanan. Akibat blokade yang telah berjalan selama lima hari terakhir ini, truk-truk sawit perusahaan dipastikan tidak dapat beroperasi.
Dalam aksinya, warga mendesak Pemerintah Kabupaten Aceh Utara untuk segera memfasilitasi penyelesaian konflik agraria agar tidak berlarut-larut. Mereka menyuarakan kekhawatiran potensi gesekan akan semakin besar jika kejelasan status tanah tidak segera diberikan.
Warga menegaskan bahwa aksi blokade akan terus berlanjut hingga ada kepastian pengukuran ulang HGU serta kejelasan batas lahan yang sah. Mereka juga meminta agar pemerintah provinsi maupun pusat turut campur tangan dalam penyelesaian sengketa antara masyarakat dengan perusahaan perkebunan.
Polres Aceh Utara Lakukan Pengamanan
Guna menjaga situasi tetap kondusif, Polres Aceh Utara telah mengerahkan ratusan personel, diperkuat oleh pasukan Brimob Kompi 4 Batalyon B Sampoiniet. Personel ditempatkan di sekitar lokasi aksi untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan dan mencegah gesekan antara masyarakat dengan pihak lain.
Kasi Humas Polres Aceh Utara, AKP Bambang, menyatakan bahwa kehadiran aparat di lapangan bersifat pengamanan dan pengawasan agar aksi berjalan tertib dan tidak mengganggu keamanan umum.
“Kami dari Polres Aceh Utara fokus melakukan pengamanan agar situasi tetap terkendali. Personel yang diturunkan juga melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat, sehingga penyampaian aspirasi dapat berlangsung dengan damai,” ujar AKP Bambang.
Hingga berita ini diturunkan, aksi blokade masih berlangsung dengan pengamanan ketat dari Polres Aceh Utara. []