Byklik.com | Aceh Utara – Ratusan ribu warga terdampak banjir di Kabupaten Aceh Utara diperkirakan masih harus bertahan di lokasi pengungsian dalam waktu cukup lama. Pemerintah Kabupaten Aceh Utara mencatat sekitar 230.000 jiwa belum dapat kembali ke rumah mereka karena kondisi permukiman yang masih rusak dan dipenuhi lumpur.
Perkiraan tersebut disampaikan dalam evaluasi penanganan banjir yang digelar selama dua pekan terakhir. Data menunjukkan puluhan ribu rumah warga belum layak huni akibat kerusakan struktur dan belum tuntasnya proses pembersihan.
“Laporan dinas teknis mencatat sekitar 30.000 rumah belum dapat dihuni dalam waktu dekat. Karena itu, kita membutuhkan tambahan logistik pangan. Persediaan saat ini hanya cukup untuk empat hari ke depan,” ujar Bupati Aceh Utara, H. Ismail A. Jalil, Selasa, 9 November 2025.
Ismail A Jalil yang akrab disapa Ayahwa, menjelaskan bahwa pemerintah daerah telah memproyeksikan kondisi dua pekan mendatang. Salah satu kendala utama ialah suplai listrik yang baru pulih sekitar 70 persen di seluruh wilayah kabupaten.
Ia menegaskan, Dinas Pekerjaan Umum tengah bekerja keras membersihkan seluruh ruas jalan, jembatan, sekolah, dan fasilitas kesehatan agar dapat segera kembali beroperasi dan memberikan pelayanan dasar kepada masyarakat.
Untuk kebutuhan air bersih, Ayahwa telah menginstruksikan Perumda Air Minum Tirta Pase memastikan suplai ke seluruh lokasi pengungsian sehingga dapat digunakan untuk keperluan ibadah dan memasak.
Meski berbagai upaya terus dilakukan, Pemkab Aceh Utara tetap membutuhkan dukungan dari berbagai pihak. “Seluruh kepala dinas sudah saya instruksikan untuk berkoordinasi dengan kementerian terkait agar Aceh Utara dapat memperoleh dukungan melalui APBN 2026,” ungkapnya.***
