Ekonomi & BisnisHeadline

PT Flora Agung Bakal Bangun Pabrik Minyak Goreng di Aceh

×

PT Flora Agung Bakal Bangun Pabrik Minyak Goreng di Aceh

Sebarkan artikel ini
Penandatanganan MoU antara PT Flora Agung dengan BPUPP KEK Arun, PT Patriot Nusantara, menandai dimulai rencana pembangunan pabrik minyak goreng di Aceh.

Byklik | Banda Aceh—CEO PT Flora Agung Grup, Ivansyah, mengatakan pihaknya akan berinvestasi di Aceh berupa pembangunan pabrik minyak goreng. PT Flora Agung Grup merupakan perusahaan yang bergerak di beberapa sektor bisnis, seperti perkebunan, peternakan, perikanan, dan industri lainnya.

Ivan menyebutkan, untuk nilai investasi pembangunan pabrik minyak goreng sebagai langkah awalnya berkisar Rp100-156 miliar. Pihaknya akan bekerja sama dengan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Arun melalui MoU yang diperkirakan akan selesai enam bulan ke depan. Setelah itu lanjut Ivan, secara bertahap pihaknya juga akan membangun pabrik pengolahan minyak goreng (refinery) untuk satu wilayah.

“Satu wilayah mungkin investasinya Rp1,5 triliun dengan produksi 1.000-1.500 ton per hari,” kata Ivan dalam diskusi potensi kerja sama sektoral dengan Pemerintah Aceh, di Hotel Kyriad Muraya, Banda Aceh, Rabu (30/4/2025).

Pengusaha Jakarta asal Lhokseumawe ini mengatakan, saat ini PT Flora Agung sudah memiliki lima pabrik, yaitu empat di Pulau Jawa dan satu di Pulau Sumatra. Dalam pengembangannya, akan dibangun beberapa pabrik lagi, yakni 3 di Pulau Sumatra, salah satunya di Aceh; 2 di Jawa; 2 di Sulawesi; dan 2 di Kalimantan.

“Saya bercita-cita masyarakat Aceh bisa menikmati hasil kekayaan alamnya sendiri tanpa harus dikirimkan ke luar dan kembali hanya sebagai penikmat, sedangkan produksinya dan nilai tambah yang diterima dan dirasakan oleh luar Aceh dan luar negeri,” kata Ivan yang juga didampingi Chief Operasional Officer (COO) PT Flora Agung Grup, Zia Muhammad, dan Chief Bussines Development (CBD) PT Flora Agung Grup, Muhammad Iqbal.

Baca Juga  PT ANIP akan Investasi Agrikultural dan Karbon di Aceh

Ivan juga menyebukan, untuk kebutuhan lahan dalam hal pembangunan refinery diperlukan 10-15 hektare (ha). Peluang tempat pembangunannya direncanakan di pantai timur dan pantai barat. Untuk pembangunan awal direncanakan di KEK Arun.

“Bulan depan kita sudah meletakkan batu pertama dan pengurusan izin sedikit kita revitalisasi karena mengutamakan aset yang sudah ada dan kawasan yang sudah ada izin lingkungannya. Harapan kita di Aceh bisa selesai tiga bulan dan insyaallah tahun ini segera beroperasi dan Aceh memiliki produk minyak goreng sendiri,” ujarnya.

Pihaknya juga berharap semua jajaran stakeholder bisa mendukung program-program tersebut agar dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi Aceh, terutama menumbuhkan lapangan kerja bagi anak-anak Aceh.

“Kami juga akan mengunjungi lahan-lahan potensial yang memiliki peluang kerja sama dengan Pemerintah Aceh di bidang agribisnis yakni perkebunan kelapa sawit, perkebunan jagung, persawahan untuk menanam padi, serta peternakan ayam petelur, kambing, dan sapi,” ungkap anak muda lulusan Master Hukum dari University of Melbourne ini.

Baca Juga  Kapolda Aceh Minta Anggota Semangat Layani Pemudik

Sementara itu, Asisten I Pemerintah Aceh, Azwardi Abdullah, menyambut baik dan bersyukur atas kerja sama dengan investor yang mau membangun Aceh di berbagai sektor, terutama produksi unggulan seperti minyak goreng dan sawit. Menurut Azwardi,  hal ini langkah cepat dalam merespons kesiapan semua pihak terhadap investor yang ingin mengembangkan potensi sumber daya alam di Aceh.

“Ini menjadi diskusi dan harmonisasi bersama menyambut investor, tentu ini harus dipersiapakan dan menjadi tugas masing-masing pihak, baik investor itu sendiri seperti kewajiban, regulasi dari pemerintah yang akan dibantu secepatnya agar proses investasi di Aceh segera berjalan,” ujarnya.

Azwardi juga menegaskan, pemerintah memberikan kemudahan soal izin yang akan diberikan nantinya terhadap PT Flora Agung ini apalagi terkait investasi.

“Mudah-mudahan data awal yang kita disampaikan akan dijadikan acuan oleh investor untuk ditelaaah yang pada intinya iklim investasi di Aceh sangat bagus dan menjanjikan dan didukung oleh pemerintah,” jelasnya.[]

Example 120x600