Byklik | Banda Aceh–Program Studi Magister (S-2) Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Syiah Kuala memperoleh akreditasi Unggul dari Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). Pencapaian ini menjadikan USK sebagai satu-satunya perguruan tinggi di Indonesia yang memiliki Prodi Magister Agroekoteknologi dengan status Unggul.
Keputusan ini resmi ditetapkan melalui Surat Keputusan BAN-PT Nomor 6933/SK/BAN-PT/Ak.KP/S2/VII/
Ketua Program Studi Magister Agroekoteknologi USK, Dr. Ir. Efendi, M.Agr.Sc., menyampaikan rasa syukur mendalam atas pengakuan ini.
“Akreditasi Unggul ini adalah bukti nyata komitmen seluruh civitas akademika dalam menjaga mutu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat,” ujar Dr. Efendi, Rabu, 10 September 2025.
Ia menambahkan, bahwa capaian ini didedikasikan untuk seluruh masyarakat Indonesia yang membutuhkan sumber daya manusia (SDM) unggul di bidang agroekoteknologi.
Dampak dari program studi ini terlihat dari jejak para alumninya yang telah berkiprah di berbagai sektor, mulai dari Sabang hingga Papua, meliputi sektor pertanian, lembaga penelitian, pendidikan, hingga pemerintahan. Hal ini menunjukkan relevansi dan kualitas lulusan Program Studi Magister Agroekoteknologi USK.
Dekan Fakultas Pertanian USK, Prof. Ir. Sugianto, M.Sc., Ph.D., menyatakan bahwa keberhasilan ini sangat sejalan dengan visi fakultas untuk menjadi universitas berstandar internasional.
“Pencapaian ini menambah daftar prestasi USK di kancah nasional. Kami berharap ini dapat meningkatkan daya tarik bagi mahasiswa internasional untuk bergabung dan menempuh pendidikan di sini,” katanya.
Prof. Sugianto juga berharap, prestasi ini dapat menjadi motivasi bagi program studi lainnya di lingkungan USK untuk terus meningkatkan kualitas akademik dan tata kelola pendidikan tinggi, selaras dengan visi USK sebagai universitas sosio-technopreneur yang inovatif, mandiri, dan terkemuka di tingkat global.
Dengan status Unggul ini, Program Studi Magister Agroekoteknologi USK berkomitmen untuk terus mengembangkan kurikulum berbasis riset, memperluas jejaring internasional, dan memberikan kontribusi nyata dalam menjawab tantangan ketahanan pangan serta pembangunan pertanian berkelanjutan di Indonesia.[]