Byklik.com | Bantul – Presiden Prabowo Subianto meresmikan empat infrastruktur strategis secara hybrid bersamaan dengan peresmian Jembatan Kabanaran di Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Rabu, 19 November 2025. Peresmian ini disebut menghadirkan perubahan signifikan bagi mobilitas masyarakat di berbagai daerah.
Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, dalam laporannya menyampaikan bahwa pembangunan jembatan, flyover, dan underpass merupakan bagian dari penguatan konektivitas nasional.
“Jembatan, flyover, underpass merupakan representasi konektivitas, Pak, dan sejalan dengan astacita Bapak Presiden, yaitu astacita yang ketiga, penguatan konektivitas dengan rantai nilai komoditas menjadi fondasi untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan mendorong pertumbuhan ekonomi,” ujarnya.
Empat proyek yang diresmikan tersebut tersebar dari Surakarta hingga Sambas, masing-masing membawa manfaat langsung bagi masyarakat: waktu tempuh lebih singkat, konektivitas lebih lancar, dan biaya logistik semakin efisien.
Underpass Joglo Surakarta
Underpass Joglo di Kota Surakarta, Jawa Tengah, kini menjadi solusi pengurai kemacetan di kawasan padat tersebut. Dengan panjang underpass 450 meter dan total penanganan 1.025 meter, proyek senilai Rp284,7 miliar ini menyerap 1.658 tenaga kerja. Hasilnya, waktu tempuh di Simpang Joglo turun 89 persen, kecepatan kendaraan meningkat hingga 300 persen, dan biaya operasional kendaraan berkurang 38 persen.
Flyover Canguk Magelang
Di Kota Magelang, Flyover Canguk hadir memperlancar jalur wisata Borobudur–Yogyakarta–Prambanan. Jalan layang sepanjang 16 meter dan jalan utama 781,29 meter ini dibangun dengan anggaran Rp99,6 miliar. Sebanyak 528 tenaga kerja terlibat dalam pembangunan selama 395 hari. Infrastruktur ini mengurai kemacetan sekaligus menurunkan biaya operasional truk berat hingga 92,94 persen.
Underpass Gatot Subroto Medan
Di Kota Medan, Underpass Gatot Subroto mengubah arus lalu lintas di salah satu kawasan tersibuk, Simpang Manhattan. Memiliki panjang 750 meter dan lebar 19,8 meter, proyek bernilai Rp217,83 miliar ini dikerjakan selama 463 hari dengan melibatkan 1.154 tenaga kerja. Dampaknya signifikan: waktu tempuh berkurang 74 persen, kecepatan kendaraan naik 167 persen, dan biaya operasional menurun 30 persen. Underpass ini juga menjadi ikon baru modernisasi kota.
Jembatan Sungai Sambas Besar Kalimantan Barat
Jembatan Sungai Sambas Besar menjadi sorotan dengan memecahkan rekor sebagai jembatan network tied arc terpanjang di Indonesia serta penggunaan Metode Telescopic Struut pertama di Tanah Air. Dengan panjang 1.262,6 meter dan jalan pendekat 1.342,4 meter, proyek senilai Rp479,77 miliar ini dibangun selama 1.119 hari dan melibatkan 2.543 pekerja.
Jembatan ini memangkas waktu tempuh antara Kecamatan Tebas dan Tekarang hingga dua jam, mengurangi biaya operasional kendaraan hingga 14,52 persen, serta meningkatkan efisiensi logistik lebih dari 90 persen. Dampaknya diprediksi mendorong pertumbuhan ekonomi kawasan dan memperkuat konektivitas menuju destinasi pariwisata nasional Paloh–Aruk.
Empat infrastruktur yang diresmikan Presiden Prabowo ini bukan hanya bangunan fisik, tetapi wujud nyata pembangunan yang mempermudah aktivitas masyarakat, memperkuat ekonomi daerah, serta merajut jaringan konektivitas nasional yang semakin andal.***












