ByKlik.com | Bireuen — Presiden Prabowo Subianto akan menghapus utang Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi para petani di Aceh yang terdampak bencana banjir besar. Selain itu, Presiden juga menjamin pasokan pangan dan berjanji segera merehabilitasi sawah serta bendungan yang rusak.
Penegasan tersebut disampaikan Presiden saat meninjau langsung sejumlah titik terdampak bencana di Kabupaten Bireuen, Minggu (7/12/2025). Dalam peninjauan tersebut, Presiden didampingi Gubernur Aceh Muzakir Manaf (Mualem).
Presiden Prabowo bersama Gubernur Mualem terbang menggunakan helikopter dari Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) menuju lokasi terdampak untuk memantau langsung percepatan penanganan bencana. Ini adalah kunjungan keduanya selama bencana setelah yang pertama pada 1 Desember lalu.
Titik pertama yang dikunjungi adalah lokasi pembangunan Jembatan Bailey Teupin Mane. Jembatan darurat bentang 30 meter ini merupakan ruas vital jalur Bireuen–Takengon yang terputus akibat derasnya arus sungai. Jembatan ini menjadi kunci utama untuk memulihkan konektivitas Aceh Tengah dan Bener Meriah.
Setibanya di lokasi, Presiden meninjau aktivitas pembangunan dan mendengarkan laporan teknis dari tim TNI, PUPR, dan pemerintah daerah. Presiden menegaskan bahwa pemerintah mengerahkan seluruh kekuatan untuk mempercepat pemulihan akses logistik dan mobilitas masyarakat.
Di lokasi bencana, Presiden menerima laporan mengenai jebolnya sejumlah bendungan dan rusaknya area persawahan warga. Presiden memastikan negara hadir untuk memulihkan kembali kondisi tersebut.
“Bendungan-bendungan banyak yang jebol. PU akan segera memperbaiki. Sawah-sawah yang rusak juga akan direhabilitasi. Petani tidak usah khawatir. Ini bukan kelalaian, ini keadaan terpaksa, force majeure,” tegas Presiden.
Sebagai langkah percepatan, Presiden juga menunjuk Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak sebagai komandan Satuan Tugas Percepatan Perbaikan Infrastruktur. Penunjukan ini bertujuan membantu PU dan pemerintah daerah.
“TNI punya pasukan Zeni dan konstruksi yang kuat,” ujarnya.
Usai meninjau jembatan, Presiden bersama Gubernur bergerak ke lokasi pengungsian di Bireuen, khususnya di tenda utama yang menampung 532 pengungsi dari Dusun Kayee Jato, Desa Balee Panah, Kecamatan Juli.
Di lokasi tersebut, Presiden menyapa warga satu per satu, mendengarkan keluhan, dan memberikan penguatan moral. Suasana haru sempat menyelimuti, namun Kepala Negara menenangkan warga dengan lembut.
Di dapur umum, Presiden memastikan stok pangan aman. Ia berdialog dengan relawan dan mencicipi menu siang yang disiapkan untuk pengungsi.
“Sementara belum produksi penuh, pangan akan kita kirim dari tempat lain. Cadangan nasionalnya masih cukup banyak. Kemudian, utang-utang KUR, karena ini keadaan alam, akan dihapus, jadi petani enggak usah khawatir tidak bisa kembalikan hutang, karena ini bukan kelalaian tapi keadaan terpaksa,” ungkap Presiden Prabowo. []












