ByKlik.com | Idi Rayeuk — Polemik pelaksanaan salat Jumat di Gampong Jeungki, Kecamatan Peureulak Timur, yang telah berlangsung selama 37 tahun akhirnya menemukan titik terang. Masalah perbedaan pandangan mengenai salat Jumat di dua masjid dalam satu desa ini berhasil diselesaikan melalui musyawarah.
Keputusan bijaksana yang dikeluarkan oleh Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Timur menetapkan bahwa pelaksanaan salat Jumat kini akan dilakukan secara bergantian di kedua masjid. Dengan demikian, tidak ada masjid yang dinonaktifkan, dan seluruh pihak menerima keputusan tersebut dengan lapang dada.
Acara syukuran sekaligus Haul Teuku Chik Lamkapang ke-177 di Gampong Jeungki, pada Rabu (24/9/2025), menjadi momen bersejarah atas tercapainya kesepakatan ini. Bupati Aceh Timur, Iskandar Usman Al-Farlaky, turut hadir dalam acara tersebut dan menyampaikan apresiasinya.
“Perbedaan pendapat adalah rahmat. Hari ini kita menyaksikan momentum penting dalam menyambung ukhuwah,” ujar Bupati Al-Farlaky.
Ia menekankan bahwa musyawarah adalah kunci untuk menyelesaikan perselisihan. Bupati juga berpesan agar masyarakat Gampong Jeungki terus menjaga persatuan.
“Jangan lagi ada perpecahan yang bisa mengganggu stabilitas pembangunan. Desa maju akan berdampak pada kemajuan kecamatan, dan jika kecamatan maju maka kabupaten juga akan maju,” tegasnya.
Selain itu, Bupati Al-Farlaky mengingatkan pentingnya memakmurkan masjid dengan salat lima waktu dan melibatkan pemuda serta remaja dalam kegiatan keagamaan. Ia berharap masjid dapat menjadi pusat pendidikan dan solusi bagi persoalan umat.
Acara syukuran ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, termasuk Ketua MPU Aceh Timur Tgk. Thaher, Imum Mukim, Muspika Peureulak Timur, serta tokoh masyarakat setempat. []
