Pendidikan & Karier

Mahasiswi UIA Syarifah Ratu Siti Khalillah Raih Penghargaan Penulis Nasional

Avatar
×

Mahasiswi UIA Syarifah Ratu Siti Khalillah Raih Penghargaan Penulis Nasional

Sebarkan artikel ini
Syarifah Ratu Siti Khalillah, mahasiswi Universitas Islam Aceh (UIA)
Syarifah Ratu Siti Khalillah, mahasiswi Universitas Islam Aceh (UIA), berhasil mencatatkan prestasi di kancah nasional setelah terpilih sebagai penulis dalam lomba yang diselenggarakan oleh Detak Pustaka dan Halo Penulis. 📷: For ByKlik.com

ByKlik.com | Bireuen — Syarifah Ratu Siti Khalillah, mahasiswi semester 8 program studi Pendidikan Agama Islam (PAI) Universitas Islam Aceh (UIA), berhasil mencatatkan prestasi membanggakan di kancah nasional. Ia terpilih sebagai penulis dalam lomba menulis yang diselenggarakan oleh Detak Pustaka dan Halo Penulis pada 28 Mei hingga 7 Juni 2025.

Dalam ajang “Lomba Batch 10 Volume 2” dengan tema “Tentang Kita dan Jumpa Pertama” ini, Ratu lolos sebagai penulis untuk buku bergenre fiksi, yang merupakan kumpulan cerita pendek (cerpen).

Menurut Ratu, karya yang ditulisnya menggambarkan pertemuan-pertemuan emosional dan reflektif yang relevan dengan kehidupan sehari-hari. Kemampuan Ratu dalam mengolah bahasa sastra yang khas dan emosional berhasil menyentuh banyak pembaca dan dinilai unggul oleh dewan juri.

“Ini merupakan pertama kalinya saya mengikuti lomba menulis secara nasional. Alhamdulillah, meski pertama kali, saya merasa ini bagian dari jalan yang Allah beri untuk menegaskan bahwa saya harus terus menulis,” ujar Ratu kepada ByKlik, Kamis (17/7).

Ia juga mengungkapkan sedang dalam proses penyelesaian buku solo pertamanya yang berisi puisi dan kutipan reflektif, yang kini sedang diajukan ke penerbit.

Pendiri Komunitas Alhuriyah

Ratu dikenal sebagai mahasiswi yang sangat aktif menulis puisi dan kalimat reflektif. Hal ini terlihat dari akun Instagram-nya, @habibahquotes_78, yang kini memiliki lebih dari 47 ribu pengikut. Tulisan-tulisannya yang bernuansa religius, kontemplatif, dan membumi berhasil menarik pengikut setia dari berbagai kalangan, khususnya remaja dan komunitas Muslimah.

Baca Juga  Unimal Wisuda 1.003 Lulusan, 88 Cumlaude

Dalam kompetisi menulis tersebut, Ratu berhasil meramu kisah bertema pertemuan pertama dengan bahasa sastra dan sentuhan emosi mendalam, meskipun hanya mengandalkan waktu luang di tengah kesibukannya sebagai mahasiswa, aktivis, dan pengajar mengaji.

Tidak hanya di dunia literasi, Ratu juga dikenal memiliki semangat sosial keperempuanan yang tinggi. “Saat ini saya juga aktif sebagai pendiri dari Komunitas Alhuriyah Muslimah, sebuah komunitas yang dirintisnya sebagai ruang aman dan sinergis bagi para muslimah untuk saling bertumbuh, berbagi ilmu, dan saling menguatkan,” ungkapnya.

Komunitas ini aktif menyelenggarakan berbagai kegiatan, seperti kelas kepenulisan, kajian fikih wanita, diskusi bertema self-growth, serta kesehatan mental dari sudut pandang Islam. Ratu terlibat langsung sebagai pengelola, pengisi materi hingga fasilitator dalam kegiatan komunitas ini.

“Saya ingin perempuan muslimah tidak merasa sendirian dalam perjalanan mereka, meskipun saat ini masih secara virtual. Komunitas ini hadir agar setiap perempuan merasa punya tempat untuk bertanya, berkembang, dan disayangi dalam lingkaran yang sehat dan Islami,” tuturnya penuh semangat.

Keberadaan komunitas ini menjadi bukti konkret bahwa mahasiswa tidak hanya berperan di ruang kelas, tetapi juga mampu menciptakan ruang kolaboratif yang bermanfaat bagi masyarakat luas.

Baca Juga  Kemensos Gandeng Kemenaker Perluas Jangkauan Sekolah Rakyat

Menyebar Manfaat, Meneruskan Mimpi

Ratu berharap prestasi ini menjadi awal dari langkah-langkah yang lebih luas ke depan. Ia bercita-cita untuk terus menulis, melahirkan karya buku solo, dan memperluas dampak komunitasnya ke daerah-daerah, khususnya di Aceh.

“Saya ingin menjadi pendidik yang bukan hanya mengajar di kelas, tapi juga menghidupkan cahaya dalam hati. Dan menulis adalah salah satu cara saya menyampaikan cahaya itu,” pungkas mahasiswi yang lahir dan besar di Depok tersebut.

Sementara itu, Dekan Fakultas Tarbiyah UIA, Anwar Ebtadi, menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas prestasi yang diraih mahasiswinya. Prestasi ini makin mengukuhkan komitmen UIA dalam mendorong mahasiswanya tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga aktif dalam pengembangan literasi dan kreativitas di tingkat nasional.

“Kiprah Ratu menjadi inspirasi nyata, bahwa mahasiswa PAI mampu membawa perubahan dan menyuarakan nilai-nilai keilmuan, spiritualitas, dan pengabdian melalui karya,” katanya.

Universitas Islam Aceh, tambah Ebtadi, terus berkomitmen menciptakan ruang-ruang belajar yang memanusiakan, mendidik, dan memandirikan. “Kami percaya, dari ruang-ruang kecil seperti tulisan, diskusi, dan komunitas akan lahir perubahan besar bagi umat dan bangsa,” tutupnya. []

Example 120x600