Pendidikan & Karier

Ma’had Aly Malikussaleh Yudisium 38 Sarjana

Avatar
×

Ma’had Aly Malikussaleh Yudisium 38 Sarjana

Sebarkan artikel ini
Yudisium Ma'had Aly Malikussaleh
Kakankemenag Aceh Utara bersama Pengasuh, Mudir, dan Wadir Ma'had Aly Malikussaleh dalam Yudisium Sarjana Angkatan IV Marhalah Ula (M-1) di Panton Labu, Rabu (27/8/2025). 📷: Dok. Kemenag

ByKlik.com | Lhoksukon — Ma’had Aly Malikussaleh Panton Labu, Aceh Utara, menyelenggarakan Yudisium Sarjana Angkatan IV Marhalah Ula (M-1) pada Rabu (27/8/2025). Yudisium ini meluluskan sebanyak 38 mahasantri, yang terdiri dari 31 santriwan dan 7 santriwati.

Acara yudisium ini dibuka oleh pengasuh Pondok Pesantren, Tgk H Ibnu Hajar Yahya. Sementara itu, laporan jumlah peserta yudisium disampaikan oleh Mudir (pimpinan) Ma’had Aly, Dr Hasbullah MA. Turut hadir dalam acara tersebut pejabat Kemenag Aceh Utara, para Wadir, serta tamu undangan lainnya.

Kakankemenag Aceh Utara, Fadli SAg MSi, dalam kesempatan itu menyampaikan orasi ilmiahnya. Dalam pidatonya, Fadli menekankan pentingnya keberadaan Ma’had Aly sebagai lembaga pendidikan tinggi Islam murni berbasis pesantren.

Ia juga mengingatkan para lulusan untuk senantiasa menjaga nama baik almamater, serta bijak dalam menggunakan media sosial. “Perjuangan pendirian ponpes ini luar biasa, jadi sudah sepatutnya para mahasantri menjaga nama baiknya,” tegas Fadli.

Baca Juga  Unimal Gelar Gerakan Bersih Pantai Ujong Blang

Selain itu, Fadli juga berpesan kepada Ma’had Aly untuk tertib administrasi dengan mengimplementasikan sistem digitalisasi data yang lengkap. Ia menyebutkan, saat ini terdapat tiga Ma’had Aly di Kabupaten Aceh Utara, yaitu Ma’had Aly Malikussaleh Panton Labu, Ma’had Aly Babussalam Al Hanafiyyah Matangkuli, dan Ma’had Aly Raudhatul Ma’arif Cot Trueng.

Fadli juga berharap para mahasantri dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat luas. Menurutnya, ilmu pengetahuan yang telah mereka peroleh dapat menjadi motor penggerak kemajuan bangsa dan negara.

Lebih lanjut, ia menyoroti peran penting mahasantri dalam menangkal paham-paham menyimpang. “Peran mahasantri dalam meng-counter aliran sesat Millah Abraham di Aceh Utara sangat kami harapkan. Mudah-mudahan ilmu pengetahuan yang diajarkan bisa bermanfaat bagi masyarakat setelah lulus,” harapnya.

Sekilas tentang Ma’had Aly Malikussaleh

Baca Juga  PKBM RUMAN Aceh Sosialisasikan Sistem Belajar Paket di Aceh Besar

Ma’had Aly merupakan lembaga pendidikan tinggi Islam yang berfokus pada studi Islam murni. Setara dengan perguruan tinggi lainnya, seperti STAIN, IAIN, dan UIN. Ma’had Aly secara khusus mendalami ilmu agama Islam (tafaqquh fiddin) melalui kajian kitab kuning. Ijazah yang dikeluarkan pun setara dengan pendidikan tinggi di Indonesia.

Ma’had Aly Malikussaleh, yang merupakan bagian dari Dayah Malikussaleh, berdiri pada tahun 2018. Dayah ini didirikan pada tahun 1960 oleh Tgk H Muhammad Amin dengan nama Dayah Sabilussalam. Pada tahun 1975, setelah ia wafat, kepemimpinan dayah dilanjutkan oleh Tgk H Ibrahim Bardan (Abu Panton) dan namanya diubah menjadi Malikussaleh.

Ma’had Aly Malikussaleh saat ini fokus pada program studi Fiqh Wa Ushuluhu (aktualisasi studi naskah fiqh dan ushul fiqh), dengan tujuan melahirkan sarjana Islam yang memiliki integritas tinggi dalam keislaman, keilmuan, dan kebangsaan. []

Example 120x600