Berita Utama

Lima Tuntuntan Suara Anak Aceh pada Peringatan HAN 2025

×

Lima Tuntuntan Suara Anak Aceh pada Peringatan HAN 2025

Sebarkan artikel ini
Kepala DP3A Mutia Juliana (jilbab biru) bersama sejumlah peserta perayaan HAN 2025.

Byklik | Takengon–Pengurus Forum Anak Tanah Rencong (Fatar) Aceh membacakan lima butir suara anak Indonesia (SAI) Provinsi Aceh pada puncak peringatan Hari Anak Nasional (HAN) 2025. Kegiatan yang difasilitasi oleh Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh ini dilaksanakan dalam bentuk upacara di Lapangan Setdakab Aceh Tengah di Takengon, Rabu, 23 Juli 2025.

Peringatan HAN 2025 Provinsi Aceh yang dipusatkan di Aceh Tengah merupakan wujud kolaborasi antara pemerintah provinsi dengan pemerintah kabupaten setempat. Pemilihan lokasi tersebut juga untuk menyahuti suara anak melalui Fatar agar ada pemerataan lokasi penyelenggaraan peringatan HAN. Tidak kurang dari 700 anak dan tamu undangan hadir untuk merayakan HAN yang menampilkan beragam seni budaya.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Aceh, Mutia Juliana, mengatakan, momentum Hari Anak adalah wujud komitmen semua pihak untuk memastikan hak-hak anak terpenuhi dan terlindungi.

“Terima kasih atas dukungan dan partisipasi semua pihak yang telah terlibat langsung untuk menyukseskan agenda ini,” kata Mutia.

Adapun lima butir suara anak tersebut, yaitu meminta kepada pemerintah untuk bertindak tegas dalam mengedukasi dan mengoptimalkan pendampingan hukum, serta menindaklanjuti segala bentuk kekerasan dan pelaku eksploitasi pada anak;  meminta pemerintah bertindak tegas dalam mengedukasi bahaya rokok dan narkoba kepada seluruh lapisan masyarakat dan melarang iklan rokok dan penjualan rokok kepada anak; dan meminta pemerintah mengoptimalkan edukasi kepada seluruh lapisan masyarakat untuk melakukan pencegahan pernikahan usia anak dan tidak melakukan persetujuan pernikahan usia anak atas dasar adat istiadat.

Baca Juga  Wamen Fahri Hamzah: Pengalaman Aceh jadi Contoh Nasional Pembangunan Perumahan

Selanjutnya meminta pemerintah untuk memperkuat regulasi terkait peningkatan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan serta pemerataan dan perawatan fasilitas pendidikan yang ramah anak secara menyeluruh; dan meminta pemerintah untuk mengoptimalkan patroli malam dan razia kepada anak-anak di Provinsi Aceh secara berkala dan konsisten.

Kelima butir suara anak tersebut sebelumnya telah ditetapkan berdasarkan keputusan bersama hasil Ketetapan Sidang Suara Anak Indonesia Provinsi Aceh Nomor 104/FATAR/VI/2025.

Bersamaan dengan kegiatan tersebut, DP3A Aceh juga memberikan Anugerah Fatar Award kepada 7 kabupaten/kota yang telah menunjukkan prestasi dalam pengembangan kreativitas anak melalui wadah forum anak. Kadis DP3A juga memberikan penghargaan langsung kepada Bupati Aceh Tengah yang telah menjadi mitra strategis kolaborasi untuk pelaksanaan HAN 2025.

Baca Juga  Tinjau Ruang Tahanan, Kapolres Pastikan Kondisi Layak dan Aman

Sementara itu, Kepala Bidang Pemenuhan Hak Anak pada Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Aceh, Amrina Habibi, mengatakan, peringatan HAN bukan semata-mata seremonial belaka. Namun, ini merupakan strategi dekonsentrasi pemerintah melalui aktivitas berdampak.

“Panitia HAN Provinsi Aceh, dalam hal ini Bidang Pemenuhan Hak Anak yang menjadi bagian dari Satgas Pelaksanaan HAN 2025 jauh-jauh hari sebelum puncak perayaan ini sudah melakukan sejumlah agenda sebagai pra-HAN 2025,” kata Amrina, Kamis, 24 Juli 2025.

Melalui prakegiatan itu diharapkan memberi dan membuka ruang kritis orang dewasa dan mengoptimalisasi peran anak dalam merespons berbagai isu terkait pemenuhan hak anak di Aceh. Selama prakegiatan ini, Wakil Gubernur Aceh, Fadhlullah, juga berkunjung ke SD 2 Bener Meriah sebagai bentuk dukungan bagi anak-anak. Kegiatan lainnya adalah edukasi ke sekolah dan melakukan siniar (podcast) bertema pemenuhan hak anak.[]

Example 120x600