Byklik.com | Jakarta – Kementerian Sosial (Kemensos) bersama Dewan Ekonomi Nasional (DEN) mulai melakukan uji coba portal digitalisasi bantuan sosial (bansos). Uji coba ini dipimpin langsung oleh Menteri Sosial Saifullah Yusuf di Kantor Kemensos, Kamis, 4 September 2025, sebagai langkah awal sebelum peluncuran resmi tahap terbatas di Banyuwangi, Jawa Timur, pada pekan kedua September 2025.
“Judulnya sederhana: digitalisasi penyaluran bansos. Kita ingin memastikan prosesnya lebih mudah, transparan, dan bisa dipertanggungjawabkan. Uji coba ini adalah langkah awal sebelum sistem benar-benar diterapkan secara luas,” ujar Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul.
Digitalisasi bansos merupakan tindak lanjut dari Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 83 Tahun 2025 tentang Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah. Program ini dikerjakan bersama sejumlah kementerian terkait untuk menjamin integrasi data, pemanfaatan teknologi, serta tata kelola yang transparan dan akuntabel.
Portal yang diuji coba dirancang untuk memudahkan pendaftaran bansos secara mandiri. Warga cukup memasukkan data diri yang akan diverifikasi melalui biometrik terhubung dengan Dukcapil. Dengan begitu, penyaluran bantuan diharapkan lebih transparan, akurat, dan terhindar dari praktik penyalahgunaan di tingkat lokal.
Bagi masyarakat yang tidak memiliki ponsel atau akses internet, Kemensos menyiapkan jalur alternatif melalui tenaga pendamping sosial maupun perangkat desa yang telah dilatih menggunakan sistem digital. Demi keamanan, akun pendamping juga wajib melalui verifikasi biometrik.
“Yang butuh, silakan daftar. Kalau tidak punya gadget, bisa dibantu pendamping atau perangkat desa. Intinya, kita ingin tidak ada warga miskin yang tertinggal hanya karena keterbatasan akses teknologi,” tegas Gus Ipul.
Uji coba ini akan dimulai melalui pilot project di Banyuwangi. Proses registrasi dibuat sederhana agar mudah dijangkau masyarakat, dengan dukungan verifikasi biometrik berbasis *liveness detection* untuk mencegah pemalsuan identitas. Sistem juga dilengkapi mekanisme keamanan berlapis dan backup data untuk mengantisipasi peretasan.
Kemensos menegaskan, setiap fase penerapan akan dievaluasi secara ketat sebelum diperluas ke daerah lain. Digitalisasi bansos diharapkan menjadi tonggak baru dalam pengelolaan bantuan sosial, sekaligus memastikan bantuan tepat sasaran serta mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga integritas data bansos.