ByKlik.com | Lhoksukon — Di sebuah sudut Gampong Blang, Kecamatan Matangkuli, Aceh Utara, kisah pilu Abdullah alias Dahlan (50) menemui secercah harapan. Pekerja harian lepas di Kantor Pos Matangkuli ini telah tiga tahun menjalani hari-harinya dengan keterbatasan setelah salah satu kakinya harus diamputasi akibat penyakit pembuluh darah.
Namun, pada Kamis (5/6/2025), bertepatan dengan hari Meugang Iduladha 1446 Hijriah, suasana haru dan kebahagiaan menyeruak di kediamannya. Saat itu, Kapolres Aceh Utara, AKBP Nanang Indra Bakti, datang membawa sebuah hadiah yang tak ternilai: sebuah kaki palsu.
Kedatangan Kapolres disambut hangat oleh Dahlan dan keluarganya. Di tengah keheningan yang penuh makna, Dahlan tak kuasa menahan air mata haru saat menerima bantuan yang telah lama ia impikan.
“Terima kasih, Pak Kapolres…,” ucapnya terbata-bata, suaranya bergetar menahan gejolak perasaan.
Ini bukan sekadar bantuan fisik, melainkan simbol kepedulian yang mendalam dari Korps Bhayangkara.
AKBP Nanang tidak hanya menyerahkan bantuan. Dengan kesabaran dan kehangatan, ia turut membantu Dahlan memasangkan kaki palsu tersebut. Momen itu menjadi saksi bisu bagi langkah pertama Dahlan untuk berdiri tegak kembali, meski masih bertumpu pada tongkat. Raut wajahnya memancarkan harapan dan semangat baru, seolah beban tiga tahun terakhir terangkat perlahan.
Menurut Kasi Humas Polres Aceh Utara, AKP Bambang, bantuan ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan sosial yang digelar Polres Aceh Utara dalam rangka menyambut Hari Bhayangkara ke-79 yang jatuh pada 1 Juli 2025 mendatang.
“Sudah tiga tahun beliau menjalani hidup tanpa satu kakinya. Hari ini, alhamdulillah, Polres Aceh Utara bisa menjadi jembatan untuk membantu meringankan beban hidupnya,” jelas AKP Bambang.
Lebih dari sekadar menjalankan tugas, kegiatan ini adalah bukti nyata bahwa Polri hadir di tengah masyarakat tidak hanya untuk menjaga keamanan, tetapi juga untuk memberikan kepedulian dan bantuan riil.
Kisah Dahlan adalah salah satu dari sekian banyak cerita tentang bagaimana sentuhan kemanusiaan dapat membawa harapan baru, memperkuat ikatan antara Polri dan masyarakat, serta menegaskan komitmen mereka dalam melayani dan mengayomi.
Dengan kaki palsu baru, Dahlan kini bisa menatap hari esok dengan optimisme yang lebih besar. Harapan untuk kembali beraktivitas normal dan mandiri kini bukan lagi sekadar impian, melainkan kemungkinan nyata yang terwujud berkat uluran tangan kepedulian. []
