Byklik | Jakarta – Pemerintah Indonesia memutuskan mengirimkan Tim Urban Search and Rescue (USAR) ke Myanmar untuk membantu pemerintah negara setempat dalam menangani para korban usai dilanda bencana. Seperti diketahui pada Jumat (28/3), Myanmar dilanda gempa bumi dengan magnitudo 7,7 yang berdampak pada korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Junlah korban tewas saat ini dilaporkan hampir mencapai 3.000 orang.
China Central Television (CCTV) pada Selasa, 1 April 2025 melaporkan korban meninggal bertambah menjadi 2.719 orang, dengan 4.521 korban luka dan lebih dari 400 lainnya hilang.
Sejumlah negara seperti Indonesia, Rusia, India, Tiongkok, Thailand, Uni Emirat Arab serta PBB juga telah mengirim tim khusus pencarian dan penyelamatan selain bantuan kemanusiaanSementara rumah sakit sudah penuh untuk merawat korban luka-luka.
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto beserta perwakilan Kementerian dan Lembaga terkait melepas Tim USAR. Suharyanto menyatakan, bantuan ini merupakan kebutuhan Myanmar dan sebagai bentuk dukungan Indonesia kepada negara yang sedang dilanda bencana.
“Kita bergerak atas permintaan negara Myanmar, dari Pemerintah Myanmar meminta bantuan melalui Kemenlu kemudian berkoordinasi,” kata Suharyanto, Selasa. Tim Urban Search and Rescue (USAR) ke Myanmar berjumlah 69 personel, gabungan dari 53 anggota Basarnas, 8 pengamanan TNI, 5 orang dari Baznas, dan 3 orang dari Kementerian Luar Negeri.
Banyaknya korban, membuat sistem perawatan kesehatan kewalahan. Rumah sakit di Myanmar kesulitan menampung para korban. WHO mencatat sekitar tiga rumah sakit hancur dan 22 lainnya mengalami kerusakan. Sementara itu, korban tewas terus bertambahsecara signifikan. [MediaIndonesia]