Teknologi & Sains

Inovasi Bhoi Aceh Raih Tiga Penghargaan di Korsel

×

Inovasi Bhoi Aceh Raih Tiga Penghargaan di Korsel

Sebarkan artikel ini

Byklik | Banda Aceh–Inovator muda dari Universitas Syiah Kuala (USK) kembali menorehkan prestasi di kancah internasional. Melalui produk inovatif mereka, “Bhoi Morica: An Innovative Nutritious Traditional Cake as a Natural Anthelmintic and Stunting Prevention Solution for Toddlers and Expecting Mothers”, tim USK sukses meraih tiga penghargaan bergengsi di ajang Korea International Women’s Invention Exposition (KIWIE) 2025.

Kompetisi ini berlangsung di Korea International Exhibition Center (KINTEX), Korea Selatan. Tim ini terdiri atas tiga mahasiswa USK: Nelli Desianti (Pendidikan Ekonomi–FKIP), Sarah Salsabil (Biologi–FMIPA), dan Putri Salsabila Rinaldi (Statistika–FMIPA). Mereka dibimbing oleh dosen A. Abdul Razak, M.Si.

Nelli Desianti, selaku ketua tim, menjelaskan bahwa Bhoi Morica adalah olahan kue tradisional khas Aceh berbahan dasar daun kelor dan biji pepaya. Produk ini dikembangkan sebagai solusi alami untuk obat cacing (anthelmintik) serta pencegahan stunting pada balita dan ibu hamil.

“Ajang ini dirancang untuk mendorong kreativitas dan inovasi di kalangan perempuan, memberikan platform untuk menampilkan karya inovatif, serta membuka peluang kolaborasi dan akses ke pasar global,” kata Nelli.

Baca Juga  Guru Besar USK Terima Penghargaan Bergengsi Bidang Neurologi di Dubai

Inovasi Bhoi Morica dilatarbelakangi oleh tingginya prevalensi stunting dan infeksi cacingan di Provinsi Aceh. Tim pengembang berupaya menciptakan produk yang dapat mengatasi kedua masalah ini secara bersamaan, dengan memanfaatkan bahan alami yang mudah ditemukan di daerah tersebut. Kue bhoi dipilih sebagai pangan lokal inovatif karena dikenal kaya protein.

Nelli menjelaskan, daun kelor dipilih karena kaya nutrisi seperti vitamin A, kalsium, zat besi, dan berfungsi sebagai antioksidan. Sementara itu, biji pepaya yang diolah menjadi tepung memiliki sifat antibakteri dan antiparasit (cacing) alami. Manfaat dari kedua bahan ini diharapkan dapat membantu meningkatkan gizi, mencegah stunting, serta mengatasi infeksi cacingan.

Bhoi Morica memiliki keunikan karena tidak hanya berfungsi sebagai makanan tradisional, tetapi juga memberikan manfaat kesehatan signifikan. Produk ini menjadi solusi inovatif untuk mengatasi stunting dan infeksi cacingan secara bersamaan.

Berkat inovasi ini, Nelli bersama timnya berhasil menyabet tiga penghargaan, yaitu Silver Medal, Special Award, dan Special Prize. Ajang KIWIE 2025 diikuti oleh 445 penemuan dari Korea Selatan, 312 penemuan dari 16 negara, serta 80 perusahaan internasional. Capaian ini membuktikan bahwa inovasi lokal memiliki potensi besar untuk bersaing dan diakui di tingkat global.

Baca Juga  Aulia Agusdi, Alumnus USK Jejaki Tanah Eropa dan Afrika Lewat Beasiswa

KIWIE merupakan kompetisi internasional tahunan yang diselenggarakan oleh Korea Women Inventors Association (KWIA), bekerja sama dengan Korean Intellectual Property Office (KIPO), serta didukung oleh berbagai kementerian dan lembaga di Korea Selatan, termasuk Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Kementerian UKM dan Startup, dan Organisasi Kekayaan Intelektual Dunia (WIPO).

Nelli dan timnya berharap Bhoi Morica dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengonsumsi pangan lokal yang bergizi dan sehat. Selain itu, mereka juga berharap inovasi ini dapat memberdayakan ekonomi masyarakat melalui produksi skala komunitas.

“Harapan kami dari Bhoi Morica adalah menjadi solusi inovatif untuk mengatasi stunting dan infeksi cacingan di Provinsi Aceh,” pungkas Nelli.[]

Example 120x600