Ekonomi & Bisnis

Illiza Gandeng ILO Wujudkan Banda Aceh sebagai Kota Parfum Indonesia

Bambang Iskandar Martin
×

Illiza Gandeng ILO Wujudkan Banda Aceh sebagai Kota Parfum Indonesia

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menggandeng International Labour Organization (ILO) untuk menyukseskan program Banda Aceh Kota Parfum Indonesia. (Foto: Dok. Humas Pemko Banda Aceh)

Byklik.com | Banda Aceh – Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal, menggandeng International Labour Organization (ILO) untuk menyukseskan program Banda Aceh Kota Parfum Indonesia. Kerja sama ini diharapkan mampu mendorong hilirisasi komoditas nilam Aceh dan membuka peluang baru bagi pengembangan ekonomi kreatif.

Pertemuan antara Pemko Banda Aceh dan ILO berlangsung di Pendopo Wali Kota, Rabu, 3 September 20205, turut dihadiri Project Manager Promise II Impact ILO Jakarta, Djauhari Sitorus, bersama jajaran, serta perwakilan Universitas Syiah Kuala (USK) dan PT Gemilang Mahakarya Utama. Sementara Illiza didampingi Sekda dan sejumlah pejabat terkait.

Illiza menjelaskan, pencanangan Banda Aceh sebagai Kota Parfum Indonesia berangkat dari kearifan lokal. Aceh sejak lama dikenal sebagai penghasil rempah dan tanaman aromatik bernilai tinggi, termasuk nilam yang telah menjadi primadona industri parfum dunia.

Baca Juga  Illiza Resmikan Komunitas Rumah Anak Muda Aceh

“Selama ini kita hanya menjadi pemasok bahan mentah. Padahal jika diolah, nilainya bisa meningkat berkali lipat. Karena itu, melalui program ini kita ingin menggerakkan UMKM dan menjadikan parfum sebagai kekuatan ekonomi baru Banda Aceh,” ujar Illiza.

Ia menambahkan, Banda Aceh akan memperjuangkan sertifikasi halal dan keamanan produk parfum agar bisa bersaing di pasar global. Bahkan, Pemko Banda Aceh berencana mendirikan sekolah khusus parfum melalui Banda Aceh Academy (BAA).

“Kami ingin melahirkan peracik-peracik parfum yang membawa harum nama Banda Aceh ke tingkat dunia,” katanya.

Baca Juga  Babinsa Gampong Lambaro Tunong Dorong Ketahanan Pangan Lewat Pendampingan Perkebunan Warga

Sementara itu, Djauhari Sitorus menilai program Banda Aceh Kota Parfum Indonesia sejalan dengan misi ILO dalam membuka lapangan kerja bagi generasi muda.

“Di Aceh kami fokus pada hilirisasi nilam, di Jawa Barat pada susu segar, dan di NTT pada rumput laut. Bersama USK, kami juga membangun platform digital My Nilam untuk meningkatkan kapasitas dan kesejahteraan petani,” ungkapnya.

Djauhari menambahkan, ILO siap mendukung program pelatihan peracikan parfum di Banda Aceh Academy.

“Kami sangat senang dilibatkan dalam hilirisasi produk turunan nilam ini. Ke depan, kerja sama akan diformalkan melalui penandatanganan MoU,” tutupnya.

Example 120x600