Byklik.com | Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terjun hingga 2% pada perdagangan Jumat (29/8) seiring meningkatnya aksi demonstrasi di Jakarta yang menimbulkan korban jiwa. Para analis menilai kondisi politik dan keamanan domestik menjadi faktor dominan di balik pelemahan pasar.
Research Analyst Infovesta Kapital Advisori, Arjun Ajwani, mengatakan aksi unjuk rasa memengaruhi psikologis investor serta menahan aliran dana asing masuk ke pasar modal. “Ada dampak negatif dari demo yang berpotensi mengubah mood investor dan menahan arus modal asing karena ketidakstabilan politik,” seperti dikutip CNBC Indonesia.
Arjun menambahkan, secara teknikal momentum bullish IHSG juga melemah setelah dua kali gagal bertahan di atas level 8.000. Jika indeks tidak mampu bertahan di area 7.900, potensi penurunan hingga ke level 7.800 semakin terbuka. “Jika IHSG menembus ke bawah 7.800, tren bisa berubah menjadi bearish,” katanya.
Sementara itu, Senior Market Analyst Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menegaskan pelemahan IHSG erat kaitannya dengan aksi demonstrasi yang marak belakangan ini. “IHSG pada hari ini dibuka melemah karena berkaitan erat dengan adanya aksi demonstrasi terutama pada hari ini,” ungkapnya.
Selain faktor politik, Nafan juga menyoroti tren historis. Ia menyebut, selama lima tahun terakhir IHSG cenderung melemah pada bulan September, meskipun biasanya kembali menguat pada kuartal IV. “Bila IHSG konsisten diperdagangkan di bawah 7.750, maka potensi bearish consolidation phase terbuka lebar,” pungkasnya.