HeadlineHiburan & Budaya

Hanung Bramantyo dan Yusuf Mahardika Bangkitkan Semangat Kreatif Generasi Muda Aceh

×

Hanung Bramantyo dan Yusuf Mahardika Bangkitkan Semangat Kreatif Generasi Muda Aceh

Sebarkan artikel ini

Byklik | Banda Aceh–Semangat perfilman nasional kini bergaung hingga ke ujung barat Indonesia. Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia melalui Manajemen Talenta Nasional Seni Budaya (MTN Seni Budaya) menghadirkan program MTN IkonInspirasi di Banda Aceh, Senin, 1 September 2025.

Program ini menjadi bagian dari rangkaian Road to Aceh Film Festival 2025, menghadirkan sineas terkemuka Hanung Bramantyo serta aktor muda berbakat Yusuf Mahardika untuk berbagi kisah, berdiskusi, dan memberi inspirasi kepada generasi muda Aceh.

MTN Seni Budaya adalah program prioritas nasional yang dikelola Kementerian Kebudayaan. Program ini bertujuan untuk menjaring, mengembangkan, dan mempromosikan talenta seni budaya Indonesia secara terstruktur dan berkelanjutan. MTN Seni Budaya menghubungkan talenta dengan berbagai peluang pengembangan kapasitas dan akses pasar, baik nasional maupun global.

Dalam forum yang berlangsung hangat, ratusan pelajar, mahasiswa, hingga komunitas film lokal berkesempatan mendengar langsung perjalanan karier, tantangan, dan strategi kreatif dari para ikon perfilman Indonesia. Lebih dari sekadar berbagi cerita, sesi ini menjadi ruang bagi anak-anak muda Aceh untuk percaya diri mengekspresikan suara mereka melalui karya film baik di panggung nasional maupun internasional.

“Program MTN IkonInspirasi adalah wujud nyata komitmen Kementerian Kebudayaan melalui Direktorat Jenderal Pengembangan Pemanfaatan dan Pembinaan Kebudayaan (Ditjen PPPK), untuk memberi ruang bagi setiap talenta Indonesia agar berkembang sesuai kapasitasnya,” kata Vivian Idris, Produser Film yang juga tim ahli dari MTN Seni Budaya.

Sebagaimana disampaikan Ahmad Mahendra selaku Dirjen PPPK, para talenta dari berbagai daerah mulai dari prabibit hingga unggul, semua berhak mendapat kesempatan. Lewat medium film, pihaknya ingin anak-anak muda Aceh yakin bahwa mereka bisa bersuara dan berkontribusi dalam lanskap budaya Indonesia.

Sebagai tuan rumah, Jamaluddin Phonna, Direktur Aceh Film Festival, menegaskan bahwa kegiatan ini melengkapi rangkaian Road to Aceh Film Festival 2025.

“Sejak bulan Juni lalu  dimulai dengan program layar tancap Gampong Film keliling desa, dan puncaknya nanti AFF di awal bulan September. Dengan adanya kegiatan MTN Ikoninspirasi, saya berharap bisa menambahkan minat para peserta dalam bidang perfilman. Terutama bagi para sutradara, penulis naskah, dan aktor bisa bertanya langsung ke mas Hanung dan Yusuf Mahardika tentang terkait pengalaman dan proses pengkaryaan mereka,” ujar Jamal.

Baca Juga  Ambil Tema "Stratagem", Ini Agenda Aceh Festival Film 2025

Sementara itu, Hanung Bramantyo, sineas yang telah menghasilkan banyak karya film menyebutkan, Aceh Film Festival ini menjadi sebuah kanal baru dan muara baru bagi orang-orang yang ingin mengenal syariat di Aceh. Ia sendiri sangat penasaran film yang dipilih nantinya akan seperti apa, karena film pembukanya saja film tentang kondisi di Gaza, bagi Hanung itu sangat luar biasa.

Menurut Hanung, ini saatnya dunia melihat Islam bukanlah agama teroris, bukan agama yang tidak berkemajuan yang dipandang berlawanan  dengan dinamika modern. Islam menjawab itu semua. Dan Islam adalah agama yang sangat rahmatalill’alamin.

“Buktinya ada sejumlah 3000-an film yang tersubmit pada International Short Film Competition di Aceh Film Festival. Kedatangan saya ke sini juga sangat berharap, nantinya akan ada film dan gagasan yang memberikan informasi tentang keindahan syariat Islam dan juga culture yang ada di Aceh,” ujar Hanung, sutradara film Ayat-Ayat Cinta dan Ipar adalah Maut.

Yusuf Mahardika, aktor yang baru-baru ini dikenal lewat film Norma berpesan pada para peserta yang dominan mahasiswa dan pelajar agar tidak takut pada hasil jelek dalam berkarya.

“Ini pertama kalinya aku ke Aceh karena biasanya cuma makan mi Aceh saja. Kilas balik aku menjadi seorang aktor seperti saat ini. Dulunya itu sudah sering membuat film bersama teman-teman ketika SMA, baik itu jadi sutradara ataupun aktor. Nah, pesan saya untuk teman- teman yang masih sekolah yang memiliki keinginan dan cita-cita di dunia perfilman, mulailah dari sekarang. Coba bikin saja dulu, jangan takut hasilnya akan jelek. Dari situlah kita bisa tau kesalahan kita dan dapat bertumbuh dengan baik,” ujarnya.

Baca Juga  Perjalanan Inspiratif Muhammad Ridho Menjadi Paskibraka Nasional 2025 di IKN

Direktur Bina SDM, Lembaga, Pranata Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pembina Kebudayaan,  Kementerian Kebudayaan RI, Irini Dewi Wanti, S.S.,M.SP, turut menyampaikan bahwa MTN itu sendiri sebagai sebuah trayektori untuk mendorong dan merekognisi talenta-talenta untuk menuju pentas internasional.

“Maka kita pilih AFF ini sebagai tempat pertemuan di tingkat pembibitan talenta. Karena teman komunitas di Aceh, sangat produktif dalam kegiatan film dan anak mudanya juga sangat antusias dalam minat dan passion mereka tentang film ini yang harus kita gali lebih dalam lagi. Dan  banyak orang belum tahu bahwa di Aceh ini sangat potensial sekali tentang film,” kata Irini.

MTN ini menghadirkan dan memberi wadah untuk generasi muda Aceh tentang film. Irini optimistis kondisi lokal di Aceh akan sangat menarik jika dikembangkan menjadi film, alam Aceh yang indah dan kebudayaannya serta sejarah Aceh yang panjang akan menjadi sebuah modal di dalam mengangkat kisah-kisah di Aceh.

“Jika digali lebih dalam lagi, akan banyak cerita-cerita yang bisa mengangkat Aceh dari aspek seni budaya dan konteks perfilman Indonesia. Sehingga, Aceh itu bisa dikenali lebih baik oleh masyarakat dunia dari keunikannya,” ujar Irini.

Kehadiran MTN IkonInspirasi di Banda Aceh bukan hanya menjadi penutup rangkaian Road to Aceh Film Festival 2025, tetapi juga momentum untuk menguatkan jejaring, kapasitas, dan kepercayaan diri generasi muda dalam berkarya. Ajang ini sekaligus menjadi pemantik menuju Aceh Film Festival 2026 yang akan berlangsung pada tanggal 2–6 September 2026 mendatang di Banda Aceh.[]

Example 120x600