ByKlik.com | Simpang Tiga Redelong — Aktivitas vulkanis di Gunung Burni Telong, salah satu ikon Kabupaten Bener Meriah, dilaporkan meningkat dan saat ini berstatus Level II atau Waspada. Status Waspada ini menandakan aktivitas gunung api berada pada tingkat yang memerlukan perhatian serius.
Menyikapi situasi ini, Polres Bener Meriah mengimbau seluruh masyarakat di sekitar area gunung untuk meningkatkan kewaspadaan.
“Kami mengimbau masyarakat untuk tetap siaga dan memantau perkembangan informasi terkini dari pihak berwenang,” kata Kapolres Bener Meriah, AKBP Aris Cai Dwi Susanto, melalui Kasat Samapta Iptu Zulkarnel dalam keterangannya, Selasa (12/8/2025).
Polres Bener Meriah juga menegaskan larangan untuk mendaki atau mendekati area kawah, sesuai rekomendasi dari otoritas kebencanaan. Warga diminta untuk tidak panik, tetapi tetap mematuhi arahan yang diberikan oleh petugas. Apabila terjadi situasi darurat, petunjuk evakuasi harus segera diikuti.
“Keamanan dan keselamatan warga adalah prioritas utama,” tambahnya.
Lebih lanjut, Zulkarnel menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk hanya merujuk pada informasi resmi.
“Hindari termakan isu yang tidak jelas. Pastikan selalu mendapatkan informasi dari sumber tepercaya seperti BPBD Bener Meriah, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Burni Telong, atau aparat kepolisian,” tegasnya.
Gunung Burni Telong memiliki sejarah letusan yang signifikan sehingga peningkatan aktivitasnya menjadi perhatian serius. Gunung berapi ini pernah meletus sebanyak lima kali, yaitu pada tahun 1837, 1839, 1856, 1919, dan 1924. Burni Telong termasuk jenis gunung berapi kerucut atau strato-vulkano, yang secara khas memiliki kemiringan curam di puncak dan landai di kaki.
Dengan status Waspada ini, seluruh kegiatan pendakian dan aktivitas di sekitar kawah dilarang demi menghindari potensi bahaya. Pihak kepolisian terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memantau perkembangan dan memastikan langkah penanganan yang tepat. []