Ekonomi & Bisnis

Festival Meurah Silu 2025: Sinergi Daerah, UMKM Tumbuh, Ekonomi Meningkat

Bambang Iskandar Martin
×

Festival Meurah Silu 2025: Sinergi Daerah, UMKM Tumbuh, Ekonomi Meningkat

Sebarkan artikel ini
Festival Meurah Silu 2025: Sinergi Daerah, UMKM Tumbuh, Ekonomi Meningkat. (Foto: Dok. Humas KPwBI Lhokseumawe)

Byklik.com | Langsa – Festival Meurah Silu 2025 resmi digelar di Kota Langsa, 20–21 September 2025, dengan mengusung tema “Merajut Kebersamaan, Meningkatkan Perekonomian Daerah.”

Ajang yang diinisiasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Lhokseumawe ini bertujuan memperkuat perekonomian daerah melalui pengembangan ekonomi syariah, UMKM, literasi digital, dan pengendalian inflasi.

Pembukaan festival berlangsung meriah dengan hadirnya sejumlah pimpinan daerah, antara lain Wali Kota Langsa Jeffrey Sentana S. Putra, Wakil Bupati Aceh Timur, Wakil Bupati Bener Meriah, Ketua DPRK Langsa, Plt. Sekda Aceh Tamiang, Asisten I Aceh Utara, dan Kepala Dinas Pariwisata Gayo Lues.

Turut hadir pula perwakilan Forkopimda, pimpinan perbankan, perusahaan swasta, akademisi, dan Ketua Dekranasda dari sembilan kabupaten/kota di wilayah kerja BI Lhokseumawe.

Kepala Perwakilan BI Lhokseumawe, Prabu Dewanto, mengatakan Festival Meurah Silu menjadi wujud nyata sinergi untuk mendukung perekonomian Aceh.

Baca Juga  PHR Zona 1 Latih UMKM Kuasai Literasi Digital

“Festival ini dirancang untuk menjaga stabilitas harga, mendorong inklusi keuangan, memperkuat literasi ekonomi syariah, serta mengenalkan produk UMKM unggulan. Kami ingin masyarakat semakin cinta, bangga, dan paham Rupiah,” ujarnya.

Wali Kota Langsa Jeffrey Sentana menyambut baik penunjukan Langsa sebagai tuan rumah.

“Nama Meurah Silu mengingatkan kita pada sejarah besar Aceh. Semangat kepemimpinan dan kebersamaan itu harus diwarisi untuk menjawab tantangan ekonomi dengan inovasi dan gotong royong,” katanya.

Festival ini menampilkan lebih dari 30 UMKM yang memamerkan produk kerajinan, kuliner, dan fesyen.

Sementara, Dekranasda dari sembilan daerah menampilkan karya busana terbaik yang dikurasi langsung oleh kurator wastra nasional Abdul Hadi bersama desainer Aceh, Syukriah Rusdi dan Rahmi Fonna.

Rangkaian acara juga mencakup talkshow pengembangan pariwisata yang menghadirkan perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Banyuwangi, talkshow UMKM Naik Kelas, sosialisasi pembiayaan usaha, dan business matching. Hasilnya, realisasi pembiayaan UMKM dari sektor perbankan mencapai lebih dari Rp3 miliar.

Baca Juga  BPMA dan PGE Capai Target Lifting Kondensat WK B Semester II 2025

Sebagai daerah penghasil kopi, festival ini menghadirkan sesi berbagi ilmu barista dengan praktik teknik seduh aeropress yang diikuti komunitas kopi dan pelaku usaha.

BI Lhokseumawe juga menyediakan layanan penukaran uang tunai, sosialisasi QRIS, edukasi perlindungan konsumen, dan literasi keuangan digital kepada mahasiswa IAIN Langsa dan Universitas Samudra.

Puncak acara ditandai dengan “Wakaf Run” yang diikuti sekitar 400 pelari. Kegiatan ini berhasil mengumpulkan dana wakaf lebih dari Rp63 juta yang disalurkan untuk program wakaf produktif.

Sepanjang dua hari pelaksanaan, lebih dari 3.000 pengunjung memadati area festival. Kehadiran masyarakat dan dukungan berbagai pihak diharapkan mampu memperkuat geliat ekonomi daerah sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi syariah di Provinsi Aceh.

Example 120x600