Ekonomi & Bisnis

Festival Kemerdekaan Pasar Aceh 2025 Ditutup, Perputaran Uang Capai Rp1 Miliar

Avatar
×

Festival Kemerdekaan Pasar Aceh 2025 Ditutup, Perputaran Uang Capai Rp1 Miliar

Sebarkan artikel ini
Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal
Penutupan acara Festival Kemerdekaan Pasar Aceh dan Pasar Al-Mahirah yang berlangsung di lantai tiga Gedung Pasar Aceh Baru, Jalan Diponegoro, Banda Aceh, Minggu (17/8/2025). 📷: Dok. Humas Pemko

ByKlik.com | Banda Aceh — Wali Kota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal secara resmi menutup Festival Kemerdekaan Pasar Aceh dan Pasar Al-Mahirah, Minggu, 17 Agustus 2025. Penutupan acara yang berlangsung di lantai tiga Gedung Pasar Aceh Baru, Jalan Diponegoro ini dimeriahkan dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang aneka lomba dan pembagian doorprize bagi pengunjung yang beruntung.

Mengusung tema “Pasar Aceh Naik Kelas, Rayakan Kemerdekaan bersama Pasar Lokal” dan tagline “Saatnya Kembali ke Pasar”, festival yang berlangsung selama dua pekan sejak 1 Agustus 2025 ini mendapatkan sambutan antusias dari masyarakat. Hal ini terlihat dari peredaran lebih dari 7.000 voucher atau kupon berhadiah.

Selama festival, setiap pengunjung yang berbelanja minimal Rp100.000 berhak atas satu kupon untuk pembayaran tunai dan dua kupon untuk pembayaran menggunakan QRIS.

“Hari ini, Pasar Aceh terasa istimewa. Ramai, meriah, dan penuh warna. Sejak awal festival ini digelar, jumlah pengunjung melonjak hingga 40 persen,” ujar Wali Kota Illiza setelah penyerahan hadiah dan doorprize seperti dilansir Humas, Selasa (18/8).

Illiza menambahkan, melonjaknya jumlah pengunjung juga berdampak pada peningkatan omzet para pedagang. “Inilah yang kita sebut kemerdekaan ekonomi, ketika rakyat berdaulat atas usaha dan rezekinya sendiri,” sebutnya.

Baca Juga  ULN Indonesia Mei 2025 Tumbuh Melambat

Voucher yang diedarkan panitia melampaui target awal sebanyak 3.000 lembar. Illiza pun bersyukur karena perputaran uang ditaksir mencapai Rp800 juta hingga Rp1 miliar, dengan sebagian besar transaksi menggunakan QRIS. Menurutnya, ini adalah bukti nyata bahwa ekonomi rakyat dapat tumbuh pesat melalui kolaborasi dan inovasi.

Sejak diresmikan pada tahun 1990, kawasan Pasar Aceh telah menjadi ikon perdagangan Banda Aceh. “Bahkan, ada ungkapan, ‘ke Banda Aceh, kalau tidak belanja di Pasar Aceh, rasanya belum sah’,” tuturnya.

Ia melanjutkan, “Pasar Aceh pernah menjadi simbol kejayaan perdagangan, dan hari ini kita sedang menulis bab baru dari kisah itu. Festival ini membuktikan bahwa pasar tradisional tetap relevan sebagai pusat interaksi, budaya, dan inovasi, tanpa kehilangan jati dirinya.”

Beberapa pekan sebelumnya, Wali Kota Illiza juga telah bertemu dengan para pedagang yang menempati bekas bangunan Pasar Aceh Shopping Center yang akan dibongkar karena tidak layak pakai. “Alhamdulillah, dengan semangat kebersamaan, kita sepakat melakukan relokasi sementara ke Pasar Aceh Baru,” ungkapnya.

“Langkah ini bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga membangun semangat dan harapan baru. Insyaallah, Pasar Aceh yang baru akan lebih representatif, aman, nyaman, dan tetap Islami sebagai pasar rakyat,” tambahnya.

Baca Juga  Perusahaan di Aceh Timur Diminta Setor Zakat dan Infak ke Baitul Mal

Ke depan, Pemerintah Kota Banda Aceh akan terus mendukung revitalisasi pasar, pemberdayaan UMKM, dan pembinaan generasi muda kreatif. Illiza juga menyampaikan apresiasi kepada Bank Indonesia, Bank Aceh Syariah, Telkom, dan semua pihak yang telah berkontribusi menyukseskan acara tersebut.

Berdasarkan informasi dari Dinas Koperasi UKM dan Perdagangan (Diskopukmdag) Banda Aceh, Festival Kemerdekaan Pasar Aceh dan Pasar Al-Mahirah melibatkan lebih dari 30 mitra, mulai dari perbankan, instansi pemerintah, BUMD, industri kecantikan, hingga UMKM.

Festival ini juga ramah untuk semua usia dengan beragam rangkaian acara, di antaranya lomba mewarnai, diskusi inkubasi ide pengembangan Pasar Aceh, pelatihan konten kreator bagi pedagang, serta aneka lomba khas pasar seperti kukur kelapa, potong ayam, dan potong ikan. Tak ketinggalan, ada pula lomba masak sehat, murah, dan enak.

Kemeriahan acara juga didukung oleh peragaan busana yang menampilkan 32 merchant bersama Dekranasda Banda Aceh, melibatkan 30 model profesional dan 30 makeup artist. Selain itu, turut hadir Bazar UMKM dan booth promosi yang menghadirkan produk dan kuliner khas Banda Aceh. []

Example 120x600