Byklik | Kuala Lumpur– Universitas Syiah Kuala bersama dua profesornya berhasil meraih penghargaan internasional pada forum The 5th International Conference on Research and Development (ICORAD) 2025 dan ADPI Global Award (AGA) 2025 yang digelar sejak tanggal 8-9 November 2025 di Auditorium Fakulti Perubatan Veterinar, Universiti Putra Malaysia.
Pada forum ilmiah tersebut USK dinobatkan sebagai salah satu Most Popular Institutions dalam Outstanding Contribution to Educational Innovation and Community Empowerment. Selanjutnya, dua profesor USK juga meraih penghargaan yang sama secara individu.
Kedua profesor tersebut adalah Prof. Dr. Apridar, S.E., M.Si., yang dianugerahi sebagai salah satu Most Popular Professors untuk Outstanding Economist and Higher Education Leader atas kontribusinya dalam pengembangan ekonomi dan kepemimpinan akademik di tingkat nasional dan internasional.
Selanjutnya, Prof. Dr. Yunisrina Qismullah Yusuf, S.Pd., M.Ling., yang dianugerahi sebagai salah satu Most Popular Professors untuk Global Distinguished Editorial Service atas kiprahnya dalam publikasi ilmiah internasional serta perannya sebagai Editor-in-Chief di sebuah jurnal internasional bereputasi.
Penghargaan ini diselenggarakan oleh Asosiasi Dosen Pengabdian kepada Masyarakat Indonesia (ADPI) bekerja sama dengan Universiti Putra Malaysia (UPM). ADPI memberikan apresiasi kepada institusi dan akademisi yang dinilai berkontribusi signifikan dalam inovasi pendidikan, riset, serta pengabdian kepada masyarakat di kawasan Asia Tenggara.
Presiden ADPI, Prof. Dr. M. Zaim, M.Hum., dalam sambutannya menyampaikan bahwa penghargaan ini diberikan kepada tokoh dan lembaga yang aktif memajukan kolaborasi akademik lintas negara serta berdampak nyata bagi masyarakat.
“Kegiatan ini menjadi forum strategis bagi para akademisi Asia Tenggara dan mitra global untuk memperkuat kolaborasi riset, inovasi pendidikan, dan pengabdian masyarakat lintas negara,” ucapnya.
Prof. Yunisrina mengatakan, Forum ilmiah ini dihadiri ratusan akademisi dan pimpinan perguruan tinggi dari berbagai negara, seperti Indonesia, Malaysia, Timor Leste, Thailand, Australia, dan Kosovo.
Karena itulah, dirinya sangat bersyukur USK dapat terlibat pada event yang sangat bereputasi di tingkat global ini.
“Alhamdulillah, saya dan Prof. Apridar sangat bersyukur atas prestasi ini. Pencapaian ini tentu saja kebanggaan kita semua. InsyaAllah, penghargaan ini semakin memotivasi kami untuk terus melahirkan riset, pengabdian, dan inovasi yang berdampak,” ucap Pakar Linguistik USK tersebut.
Selain menerima penghargaan, Prof. Dr. Yunisrina Qismullah Yusuf juga menjadi salah satu main keynote speakers dalam konferensi ini. Paparannya adalah tentang World Englishes, di mana ia membahas bagaimana variasi bahasa Inggris di seluruh dunia mencerminkan identitas lokal setiap penuturnya, khususnya di Aceh, Indonesia.[]












