Byklik.com | Aceh Utara – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Muda Seudang Kabupaten Aceh Utara menggelar diskusi interaktif bertema “Persatuan dan Perdamaian MoU Helsinki untuk Penguatan Wawasan Kader Muda”, Senin, 20 Oktober 2025, di salah satu kafe kawasan Teupin Punti, Kecamatan Syamtalira Aron.
Kegiatan tersebut menjadi wadah penting bagi generasi muda untuk memperdalam pemahaman tentang nilai-nilai perdamaian dan butir-butir perjanjian MoU Helsinki yang menjadi dasar perdamaian Aceh.
Diskusi menghadirkan dua narasumber utama, yakni akademisi Universitas Malikussaleh (Unimal) Dr. Alfian, dan Halim Abe, Juru Bicara Komite Peralihan Aceh (KPA) Wilayah Kuta Pasee. Keduanya membahas implementasi MoU Helsinki dalam konteks pembangunan Aceh masa kini serta peran generasi muda dalam menjaga semangat perdamaian.
Ketua panitia pelaksana TM Zainuddin, SH, mengatakan kegiatan ini bertujuan mendukung pemerintah dalam mewujudkan butir-butir MoU Helsinki secara menyeluruh, sehingga dapat mendorong kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat Aceh.
“Selain memperkuat wawasan kader, kegiatan ini juga mengajak pemuda Aceh, khususnya di Aceh Utara, untuk mendukung langkah Gubernur Aceh Mualem dalam menarik investasi mancanegara. Dengan hadirnya investor, diharapkan tercipta lapangan kerja baru bagi masyarakat,” ujar Zainuddin dalam sambutannya.
Zainuddin menambahkan, DPW Muda Seudang berharap kegiatan ini dapat memperkuat solidaritas generasi muda dalam menjaga perdamaian dan membangun daerah. Semangat MoU Helsinki, katanya, bukan hanya simbol sejarah, tetapi juga fondasi nyata bagi kemajuan ekonomi, sosial, dan politik Aceh.
Sementara itu, Ketua DPW Muda Seudang Aceh Utara Jadidan, SPd, menegaskan komitmen pihaknya mendukung program Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang dinilai sejalan dengan kepentingan rakyat Aceh sebagaimana semangat MoU Helsinki.
“Kami mendukung penuh kebijakan nasional dalam pemerataan pembangunan dan pemberdayaan ekonomi daerah istimewa, termasuk langkah Gubernur Aceh menertibkan tambang ilegal yang merusak lingkungan,” ujarnya.
Jadidan juga berharap Pelabuhan Krueng Geukueh dapat berfungsi optimal sebagai motor penggerak ekonomi baru di Aceh. “Potensinya sangat strategis untuk mendorong perdagangan dan investasi regional,” tambahnya.
Ia menegaskan, Muda Seudang akan terus bersinergi dengan Pemerintah Kabupaten Aceh Utara demi terwujudnya visi Aceh Utara Bangkit.
“Dengan sinergi antara pemerintah, pemuda, dan seluruh elemen masyarakat, Aceh diharapkan terus maju dalam bingkai perdamaian dan kemakmuran abadi,” tutup Jadidan.
Kegiatan tersebut turut dihadiri sejumlah pejabat dan tokoh daerah, antara lain Sekretaris Dinas Kominfo dan Persandian Aceh Utara Hamdani, S.Ag, M.Sos, Ketua BRA Aceh Utara Kamaruddin, serta para aktivis muda dan mahasiswa dari berbagai kampus di Aceh Utara dan Lhokseumawe. Para peserta tampak antusias mengikuti jalannya diskusi hingga akhir.