Berita UtamaHeadline

Digitalisasi Bansos Dimulai, Pemerintah Terapkan GovTech Berbasis AI

Avatar
×

Digitalisasi Bansos Dimulai, Pemerintah Terapkan GovTech Berbasis AI

Sebarkan artikel ini
Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, bersama Mensos Saifullah Yusuf
Ketua DEN, Luhut Binsar Pandjaitan, bersama Mensos Saifullah Yusuf dan pejabat tinggi lainnya memberikan keterangan usai Rapat Pleno Perdana Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah di Kantor DEN, Jakarta, Selasa (26/8). 📷: Dok. Kemensos RI

ByKlik.com | Jakarta — Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, menyampaikan apresiasi kepada Menteri Sosial (Mensos) Saifullah Yusuf atas dukungannya terhadap program digitalisasi bantuan sosial (bansos). Menurut Luhut, transformasi digital ini akan membuat penyaluran bantuan menjadi lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran, serta berpotensi menghemat anggaran hingga ratusan triliun rupiah.

“Saya terus terang berterima kasih kepada Menteri Sosial karena ini akan mengurangi kemiskinan sangat signifikan kalau semua targeted dengan baik,” kata Luhut usai Rapat Pleno Perdana Komite Percepatan Transformasi Digital Pemerintah di Kantor DEN, Jakarta, Selasa (26/8).

Pemerintah telah memulai implementasi Perpres Nomor 83 Tahun 2025 tentang Komite Reformasi Digital Pemerintah, yang menjadi landasan bagi penerapan teknologi pemerintahan (Government Technology atau GovTech) berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI). Uji coba perdana akan dilaksanakan di Banyuwangi, Jawa Timur, pada pekan ketiga September, dan rencananya akan dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto.

Baca Juga  RI Gandeng Oracle Bangun Pusat AI Terbesar di ASEAN

Luhut menjelaskan, digitalisasi bansos akan berdampak signifikan. Integrasi data antara Kementerian Sosial dan Badan Pusat Statistik (BPS) telah berjalan, sehingga penyaluran bantuan akan lebih akurat.

Dengan adanya digitalisasi, akurasi, efektivitas, dan efisiensi penyaluran bansos akan meningkat drastis, yang diperkirakan mampu menghemat anggaran negara hingga lebih dari Rp500 triliun. Angka ini mencakup bansos, bantuan tunai, subsidi, hingga stimulus yang diberikan secara tepat sasaran.

Selain itu, Luhut menambahkan, bansos yang disalurkan secara akuntabel dan transparan dapat berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional hingga 0,3-0,4 persen.

Mensos Saifullah Yusuf, atau Gus Ipul, menegaskan bahwa digitalisasi bansos adalah tindak lanjut dari arahan Presiden untuk membuat bansos semakin tepat sasaran. “Program Kementerian Sosial itu ada 45 persen mistargeted, tidak tepat sasaran,” jelas Gus Ipul.

Baca Juga  Kunjungi Sentra Riset Herbal, Wamenpar Dorong Potensi Wisata Baru

“Saya percaya kalau sistem yang dibangun ini, akan membuat program pemerintah lebih tepat sasaran,” tambahnya.

Gus Ipul juga menyoroti keunggulan lain dari program ini, yaitu partisipasi aktif masyarakat melalui fitur usul-sanggah bansos yang akan diseleksi secara otomatis oleh sistem.

“Saya ingin mengajak masyarakat, jangan hanya mengeluh, jangan hanya protes, tapi juga aktif untuk ikut memutakhirkan data,” tegasnya.

Menurut Gus Ipul, partisipasi masyarakat akan sangat membantu dalam memperbarui data bansos, sehingga data menjadi lebih akurat dan bantuan benar-benar sampai kepada yang berhak.

Rapat perdana tersebut dihadiri oleh Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid, Menteri PAN-RB Rini Widyantini, Kepala Bappenas Rachmat Pambudy, Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, Kepala BSSN Letjen TNI (Purn) Nugroho Sulistyo Budi, Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya Sugiarto, dan Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani. []

Example 120x600