ByKlik.com | California – Intel akan melakukan pengurangan karyawan lagi pada akhir tahun ini. CEO baru, Lip Bu Tan, bahkan telah mulai melakukan pengurangan sejak menjabat pada Maret lalu. Informasi yang dirilis Kamis kemarin, salah satu produsen chip ternama Amerika Serikat ini bahkan telah menjual beberapa unit bisnis dan mengalihkan sumber daya untuk efisiensi.
Kebijakan ini disebabkan oleh kinerja buruk Intel dikarenakan kesalahan manajemen. Perusahaan hampir tidak memiliki posisi di industri chip AI yang berkembang pesat dan kini didominasi Nvidia, sementara pesaing lama, AMD, terus meningkatkan pangsa pasar di segmen semikonduktor PC dan server. Selain itu, rencana ambisius dan mahal untuk mengembangkan bisnis manufaktur chip yang menyaingi TSMC asal Taiwan belum menunjukkan hasil signifikan.
Namun, Tan menegaskan pada Kamis bahwa ia kini memegang kendali dan bertekad mengoreksi kesalahan manajemen sebelumnya. “Tidak ada lagi cek kosong. Setiap investasi harus memiliki dasar ekonomi yang jelas. Kami hanya akan membangun apa yang dibutuhkan pelanggan dan meraih kepercayaan melalui pelaksanaan yang konsisten,” tulisnya.
Meski demikian, harga saham Intel tetap turun 4,5% pada perdagangan setelah jam bursa, menyusul proyeksi kerugian kuartal ketiga yang lebih besar dari perkiraan analis Wall Street. Dalam panggilan konferensi dengan analis, Tan juga menyatakan bahwa proses manufaktur 18A—yang merupakan investasi besar dari pendahulunya, Pat Gelsinger—hanya akan memberikan pengembalian yang layak jika digunakan untuk produk Intel sendiri. Reuters sebelumnya melaporkan bahwa Tan sedang mempertimbangkan untuk menghentikan penawaran teknologi tersebut kepada pihak eksternal.
Menurut Direktur Keuangan Intel, David Zinsner, PHK ini dilakukan secara ‘surgical’ dengan menghapus lapisan manajemen menengah. “Kami memangkas sekitar 50% lapisan organisasi,” ujarnya kepada Reuters. Intel memangkas tenaga kerja sebesar 15% dari 96.400 karyawan yang tercatat pada akhir Juni. Perusahaan berencana mengurangi jumlah pegawai menjadi 75.000 orang pada akhir tahun, turun 22% dibanding akhir 2024, melalui pengurangan alami maupun cara lain.
Intel juga akan memperlambat pembangunan pabrik baru di Ohio, menghentikan rencana pabrik di Polandia dan Jerman, serta mengonsolidasikan fasilitas pengemasan chip di Kosta Rika dengan fasilitas yang ada di Vietnam dan Malaysia. “Saya tidak percaya pada prinsip ‘jika Anda membangunnya, mereka akan datang,’” ujar Tan. Ia juga menegaskan akan secara pribadi meninjau dan menyetujui setiap desain chip utama Intel.
Proyeksi Kerugian dan Tantangan Pasar
Intel memperkirakan kerugian kuartal ketiga sebesar 24 sen per saham, lebih besar dari perkiraan analis sebesar 18 sen per saham (data LSEG). Pendapatan diproyeksikan berada pada kisaran 12,6 hingga 13,6 miliar dolar AS, dengan titik tengah 13,1 miliar dolar, lebih tinggi dari perkiraan rata-rata analis sebesar 12,65 miliar dolar.
Pada kuartal kedua yang berakhir 28 Juni, pendapatan Intel stabil di angka 12,9 miliar dolar, menghentikan tren penurunan selama empat kuartal sebelumnya, dan melampaui estimasi 11,92 miliar dolar. Namun, perusahaan melaporkan kerugian yang lebih besar dari perkiraan: rugi bersih 67 sen per saham, dibanding estimasi kerugian 26 sen, sementara rugi disesuaikan tercatat 10 sen per saham, berbanding estimasi keuntungan 1 sen.
PHK ini menambah biaya restrukturisasi sebesar 1,9 miliar dolar pada kuartal kedua. (Reuters)