Pendidikan & Karier

Boyong Bengkel ke Sekolah, Strategi Disdik Aceh Cetak Lulusan SMK Siap Kerja

Avatar
×

Boyong Bengkel ke Sekolah, Strategi Disdik Aceh Cetak Lulusan SMK Siap Kerja

Sebarkan artikel ini
Plt. Kadisdik Aceh, Murthalamuddin, saat meninjau langsung kesiapan pelaksanaan Program Pelatihan Teaching Factory (TEFA) yang digelar secara non-institusional melalui Mobile Training Unit (MTU)
Plt. Kadisdik Aceh, Murthalamuddin, saat meninjau langsung kesiapan pelaksanaan Program Pelatihan Teaching Factory (TEFA) yang digelar secara non-institusional melalui Mobile Training Unit (MTU). đź“·: Dok. Disdik Aceh

ByKlik.com | Banda Aceh — Dinas Pendidikan (Disdik) Aceh melalui Bidang Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menunjukkan komitmen serius dalam meningkatkan kualitas dan daya saing lulusan SMK di wilayahnya. Langkah strategis terbaru yang ditempuh adalah dengan menggelar Program Pelatihan Teaching Factory (TEFA) secara non-institusional melalui skema Mobile Training Unit (MTU).

Program unggulan di bidang pendidikan vokasi ini resmi dimulai pada Selasa (14/10/2025), dengan melibatkan 240 siswa SMK dari berbagai daerah di Aceh. Pelatihan berbasis kompetensi ini secara khusus dirancang untuk selaras dengan kebutuhan dunia industri dan usaha.

Plt. Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Aceh, Murthalamuddin, menjelaskan bahwa TEFA melalui MTU merupakan terobosan untuk menjawab tantangan keterbatasan fasilitas pelatihan terpusat. MTU hadir sebagai solusi pelatihan keliling yang membawa langsung fasilitas praktik (bengkel) memadai ke sekolah-sekolah kejuruan.

“Kami ingin siswa SMK Aceh tidak hanya menguasai teori, tapi juga punya pengalaman nyata yang relevan dengan industri,” ujar Murthala, saat membuka kegiatan.

Baca Juga  Unimal Wisuda 1.003 Lulusan, 88 Cumlaude

Ia menegaskan, pelatihan ini adalah investasi jangka panjang dalam membentuk generasi produktif dan berdaya saing. “Kita tidak hanya mencetak pencari kerja, tapi juga pencipta lapangan kerja,” katanya.

Selain penguatan teknis, peserta juga dibekali materi kewirausahaan dan soft skill yang krusial untuk membentuk karakter kerja, meningkatkan motivasi, serta membangun kesiapan mental dan keterampilan dalam menghadapi dunia kerja atau berwirausaha.

Perkuat Link and Match

Murthala menyampaikan bahwa Program Teaching Factory sangat relevan karena secara holistik menggabungkan penguatan teknis dengan pembentukan karakter kerja profesional. “Kami desain pelatihan ini dengan pendekatan link and match antara pendidikan dan dunia usaha,” jelasnya.

Ia berharap kegiatan ini mampu mencetak lulusan yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki jiwa wirausaha, mandiri, dan siap bersaing di dunia kerja serta memberi kontribusi nyata bagi kemajuan ekonomi daerah.

Baca Juga  Dirjen Dikti Apresiasi Perkembangan Pesat ISBI Aceh

Di akhir sambutannya, ia menyampaikan apresiasi kepada semua pihak yang mendukung. “Mari dorong bersama agar Aceh bisa menjadi pusat pendidikan vokasi unggulan di Indonesia,” tutup Kabid Pembinaan SMK Disdik Aceh ini.

Program ini dilaksanakan dalam dua angkatan dengan lokasi dan fokus jurusan yang berbeda:

Angkatan Pertama (15–27 Oktober 2025):

  • MTU 1 (SMKN 2 Karang Baru, Aceh Tamiang): Bricklaying, Joinery, Cabinet Making, dan Plumbing.
  • MTU 2 (SMKN 5 Lhokseumawe, Kota Lhokseumawe): Instalasi Listrik, Elektronika Komunikasi, Teknologi Informasi, dan Multimedia.
  • MTU 3 (SMKN 1 Muara Batu, Aceh Utara): Teknik Kendaraan Ringan, Bisnis Sepeda Motor, Permesinan Kapal (Outboard), dan Pengelasan.

Angkatan Kedua (31 Oktober–12 November 2025):

  • MTU 1 (SMKN 1 Bireuen, Bireuen): Jurusan sama dengan MTU 1 Angkatan Pertama.
  • MTU 2 (SMKN 3 Sigli, Pidie): Jurusan sama dengan MTU 2 Angkatan Pertama.
  • MTU 3 (SMKN 2 Meulaboh, Aceh Barat): Jurusan sama dengan MTU 3 Angkatan Pertama.
Example 120x600